Cara mengatasi Siswa Yang Gagal atau Bermasalah

 


Cara mengatasi Siswa Yang Gagal atau Bermasalah

Mengapa siswa yang gagal dapat mengganggu terhadap guru?. Apabila terdapat beberapa siswa yang gagal atau bermasalah dalam hal pembelajaran, maka terkadang guru-pun merasa gagal. (Why students who fail can interfere with the teacher?. If there are some students who fail or have problems in learning, then sometimes the teacher feels like a failure.)

Ada beberapa kasus dimana pada saat pembelajaran siswa tidak mau belajar atau tidak tertarik untuk belajar. Jika situasi demikian terjadi, guru diharapkan tidak membiarkan hal ini terus terjadi, guru tetap terus mencari cara agar siswa tersebut mendapatkan jalan menuju kesuksesan. Sukses tidak selalu berhubungan dengan naik kelas atau belajar materi pelajaran. (There are several cases where at the time of learning students do not want to learn or are not interested in learning. If such a situation occurs, the teacher is expected not to let this continue to happen, the teacher continues to look for ways so that these students find a path to success. Success doesn't always have to do with advancing to grades or studying subject matter.)

Lalu apakah yang disebut siswa yang gagal?.  (Then what is called a failed student?)

Siswa dikatakan gagal apabila dia ketika keluar dari suatu institusi atau sekolah tidak mempertambah pengetahuannya ketika dia masuk ke institusi atau sekolah tersebut. Ada banyak kasus dimana siswa dapat gagal atau bermasalah. Mereka adalah siswa yang memerlukan perhatian dan pertolongan kita. (A student is said to have failed if he left an institution or school and did not increase his knowledge when he entered the institution or school. There are many cases where students can fail or have problems. They are students who need our attention and help.)

Membantu Siswa dengan 12 Langkah (Helping Students with 12 Steps)

Berikut langkah-langkah yang dapat guru berikan atau lakukan untuk dapat membantu siswa yang gagal atau bermasalah. (The following are steps that teachers can give or take to help students who fail or have problems.)

1Mengidentifikasi kegagalan atau permasalahan yang terjadi pada siswa dan segera melakukan beberapa langkah atas penemuan tersebut. Mengidentifikasi disisi disertai dengan bukti bukti tentang kehadiran, tugas-tugas yang tidak dikerjakan atau nilai yang kurang baik pada saat dilaksanakannya ulangan atau test. Bukti-bukti tersebut akan memperjelas bahwa siswa tersebut gagal atau bermasalah dalam proses belajar disekolah. (Identify failures or problems that occur in students and immediately take several steps for these findings. Identify on the side accompanied by evidence of attendance, tasks that were not done or poor grades when the test or test was carried out. The evidence will make it clear that the student failed or had problems in the learning process at school.)

2. Berbicara dengan siswa tersebut secara private atau empat mata terlebih dahulu, dan tanyakan mengenai bukti-bukti tersebut dan tanyakan pula mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dalam hal ini guru tidak langsung menyatakan atau memberikan kemungkinan buruk yang terjadi atas siswa tersebut, misalnya guru mengatakan bahwa siswa tersebut akan dikeluarkan, siswa tersebut akan tidak naik kelas atau tidak lulus.Hal ini bukan merupakan penyelesaian masalah. Banyak siswa merasa enggan untuk menceritakan permasalahan yang terjadi sehingga performance mereka demikian. (Talk to the student privately or one-on-one first, and ask about the evidence and ask why this happened. In this case the teacher does not directly state or give a bad possibility that will happen to the student, for example the teacher says that the student will be expelled, the student will not go to class or pass. This is not a problem solving. Many students feel reluctant to tell the problems that occur so that their performance is like that.)

3. Biarkan siswa menyatakan permasalahan yang terjadi atas diri mereka, mengidentifikasi penyebabnya dan mencoba mencari solusi sendiri. Jangan biarkan siswa mempersempit permasalahan yang sebenarnya terjadi, kemudian siswa dan guru menganalisa permasalahan. Pengakuan diri sendiri siswa ini merupakan hal yang penting. Siswa harus mengenali dan mengetahui permasalahan yang terjadi kemudian ada keinginan dari siswa tersebut untuk memperbaikinya. (Let students state the problems that occur to them, identify the causes and try to find solutions on their own. Do not let students narrow down the actual problem, then students and teachers analyze the problem. This student's self-recognition is important. Students must recognize and know the problems that occur then there is a desire from the students to fix them.)

4. Dengarkan. berikan penghargaan dan support. Cobalah dengarkan apa yang siswa tersebut katakan dan perhatikan dengan perhatian yang penuh agar siswa merasakan bahwa dia sedang didengarkan. (Listen. give appreciation and support. Try to listen to what the student is saying and pay close attention so that the student feels that he or she is being heard.)

5. Bantu siswa untuk menemukan solusi terbaik atas permasalahan yang sedang dialami dengan tujuan yang jelas. Bantuan bukan hanya memberikan solusi namun membimbing siswa untuk dapat sampai pada tujuan yang diharapkan. Janganlah memberikan garansi akan nilai yang baik atau naik kelas, namun berikan siswa tersebut perubahan yang lebih baik. (Help students to find the best solution to the problem being experienced with a clear goal. Assistance not only provides solutions but guides students to be able to arrive at the expected goals. Don't guarantee good grades or grades, but give the student a change for the better.)

6. Memastikan bahwa siswa tersebut menjalankan rencananya dalam memecahkan permasalahan. Cobalah perintahkan siswa tersebut menulis rencana dan aksi apa yang telah dilakukan dalam memecahkan permasalahannya. (Ensure that the student carries out his plan in solving the problem. Try asking the student to write a plan and what actions have been taken to solve the problem.)

7. Follow up segala aksi yang telah dilakukan siswa tersebut, jangan lupa berikan penghargaan apabila siswa tersebut telah melakukan rencananya. (Follow up all actions that have been taken by the student, don't forget to give an award if the student has carried out his plan.)

8. Ingatkan selalu siswa tersebut untuk mencapai tujuan akhir dari rencana tersebut. Jangan berikan komentar negatif terhadap siswa tersebut, jangan mengingatkan kembali reputasi buruk siswa tersbut. Kebiasaan lama harus sudah ditinggalkan. (Always remind the student to achieve the ultimate goal of the plan. Do not give negative comments to the student, do not remind the student's bad reputation. Old habits must be abandoned.)

9. Berikan jalan bagi siswa tersebut agar dapat bersinar, agar dapat menunjukan kemampuannya dalam pembelajaran. Berikan pembelajaran yang bermakna, berdiferensiasi dan hal ini bukan hanya untuk siswa tersebut namun untuk seluruh siswa dikelas. (Provide a way for these students to shine, so that they can show their abilities in learning. Provide meaningful, differentiated learning and this is not only for the student but for the whole class.)

10. Tutor sebaya juga mungkin dapat membantu siswa ini. Dengan pembelajaran dari teman mungkin akan lebih dapat menjadikan siswa ini semangat untuk belajar. (Peer tutors may also be able to help these students. By learning from friends, it may be more able to make these students enthusiastic to learn.)

11. Berikan pernyataan tentang perkembangan atas apa yang telah siswa ini upayakan. Perkembangan walaupun sedikit menuju arah yang lebih baik akan sangat berguna bagi siswa ini. (Provide a statement about progress on what this student has attempted. Progress even a little towards a better direction will be very useful for this student.)

12. Jika guru telah melaksanakan langkah-langkah ini, maka tugas siswa tersebut yang harus berusaha agar dapat berhasil. (If the teacher has carried out these steps, it is the student's job to try to be successful.)

Demikian, Semoga dapat bermanfaat..

Source: Dawley, Marty, "What to do with falling students", Spring International Language Center

Baca Juga: