Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Belajar

 


Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Belajar (Efforts to Increase Student Motivation in Learning)

Dalam pembelajaran di dalam kelas, seorang guru kerap mendapatkan beberapa siswa yang kurang memperhatikan, bercanda dengan teman, atau melamun sendiri dengan tatapan kosong disaat guru sedang memberikan pelajaran. (In learning in the classroom, a teacher often gets some students who are not paying attention, joking with friends, or daydreaming alone with a blank stare when the teacher is giving lessons. )

Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Kurangnya motivasi akan menjadikan penghalang terbesar yang dihadapi guru dalam pembelajaran. (This is caused by a lack of student interest in the ongoing lesson. Motivation is very important in learning. Lack of motivation will be the biggest obstacle faced by teachers in learning.)

Motivasi intrinsik (Intrinsic motivation)

Motivasi dari diri sendiri merupakan motivasi yang ada dan terbentuk dari siswa yang berkeinginan untuk belajar, menghabiskan banyak waktu dan energi untuk belajar. Bagi guru, jika siswa sudah mempunyai motivasi belajar dari dalam dirinya sendiri, akan mempermudah jalannya pembelajaran. (Self-motivation is the motivation that exists and is formed from students who are willing to learn, spend a lot of time and energy to learn. For teachers, if students already have the motivation to learn from within themselves, it will make learning easier.)

Siswa memperoleh kepuasan atas kegiatan belajarnya, dan guru tidak perlu susah payah membangunkan minat dan motivasi belajar. Segalanya sudah dipersiapkan oleh siswa yang mempunyai motivasi tinggi untuk belajar, sehingga guru hanya mengarahkan, memberi materi dan lainnya. Tugas apapun dan pekerjaan rumah apapun akan dia kerjakan. (Students get satisfaction with their learning activities, and teachers do not need to struggle to awaken interest and motivation to learn. Everything has been prepared by students who have high motivation to learn, so the teacher only directs, gives material and others. Any task and any homework he will do.)

Berbeda dengan siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar dari diri sendiri, tipe siswa ini akan sulit berkonsentrasi dalam belajar, sulit mengerjakan tugas dan atau pekerjaan rumah. Untuk menjadikan siswa ini termotivasi perlu adanya pengembangan motivasi terhadap siswa ini. Mereka harus mengembangkan motivasinya sendiri agar mau berusaha belajar dan mengerjakan semua tugas dan pekerjaan rumah mereka. (In contrast to students who do not have the motivation to learn from themselves, this type of student will find it difficult to concentrate on studying, difficult to do assignments and or homework. To make these students motivated, it is necessary to develop motivation for these students. They must develop their own motivation to try to learn and do all their assignments and homework.)

Motivasi Ekstrinsik (Extrinsic Motivation)

Motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi siswa untuk belajar berdasarkan alasan tertentu. Beberapa siswa mungkin saja termotivasi belajar karena iming-iming hadiah dari orang tua nya, karena melihat temannya dalam pergaulan atau karena alasan lainnya. (Extrinsic motivation is a type of student motivation to learn based on certain reasons. Some students may be motivated to learn because of the lure of gifts from their parents, because they see their friends in the association or for other reasons.)

Motivasi ekstrinsik ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi intrinsik sedikit demi sedikit. Memang yang paling baik adalah siswa mempunyai motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk belajar dan mendapatkan kenyamanan dan kepuasan atas usaha dia dalam belajar. Contoh motivasi ekstrinsik adalah seperti ilustrasi berikut: (Extrinsic motivation is expected to foster intrinsic motivation little by little. Indeed, the best thing is that students have motivation from within themselves to learn and get comfort and satisfaction for their efforts in learning. Examples of extrinsic motivation are as follows:)

"Siswa A ketika guru menerangkan terlihat bercanda atau ngobrol dengan siswa lainnya, untuk memotivasi siswa, guru memberikan himbauan kepada siswa tersebut untuk tidak bercanda dan ngobrol dengan temannya tersebut. Seketika siswa tersebut berusaha memperhatikan dan konsentrasi, walaupun hanya sebentar. ("Student A when the teacher explained seemed to be joking or chatting with other students, to motivate students, the teacher gave an appeal to the student not to joke and chat with his friend. Immediately the student tried to pay attention and concentrate, even if only for a moment.)

Siswa B ketika guru memberikan tugas terlihat bercanda dan ngobrol, sedangkan siswa lain sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Untuk memotivasi, guru seperti halnya kejadian pertama tadi, dapat menghimbau siswa tersebut untuk mengerjakan tugasnya, agar  tidak bercanda, kemudian guru berusaha mendekati siswa tersebut untuk melihat hasil pekerjaannya. Setelah beberapa waktu guru dapat kembali kepada siswa trsebut untuk melihat progres pengerjaan tugas-tugasnya". (Student B when the teacher gave the assignment looked joking and chatting, while the other students were busy doing their respective assignments. To motivate, the teacher, like the first incident, can urge the student to do his work, so as not to joke, then the teacher tries to approach the student to see the results of his work. After some time the teacher can return to the student to see the progress of working on his assignments.)

Menumbuhkan Motivasi Intrinsik Siswa (Growing Students' Intrinsic Motivation)

Ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam upaya menumbuhkan minat dan motivasi intrinsik siswa dalam belajar. Beberapa hal ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dalam belajar sedikit demi sedikit. (There are several things that teachers can do in an effort to foster students' intrinsic interest and motivation in learning. Some of these things are expected to foster students' intrinsic motivation in learning little by little.)

Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan guru dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dalam belajar: (The following are steps that teachers can take in order to foster students' intrinsic motivation in learning:)

1. Pembelajaran yang sesuai. (Appropriate learning.)

Jika guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa, maka motivasi belajar siswa akan tumbuh. Pembelajaran tidak menarik, dan membosankan akan membuat siswa menjadi kurang bergairah untuk belajar. (If the teacher implements appropriate and interesting learning for students, then students' learning motivation will grow. Learning is not interesting, and boring will make students less enthusiastic about learning.)

2. Materi pembelajaran yang sesuai. (Appropriate learning materials.)

Pemilihan materi juga adalah hal yang penting. Jika materi baik dan penyampaian juga baik, maka sedikit demi sedikit motivasi siswa akan belajar menjadi meningkat. (Material selection is also important. If the material is good and the delivery is also good, then little by little the motivation of students to learn will increase.)

3. Guru yang perduli. (A caring teacher.)

Guru yang selalu mensuport, mendukung, guru yang fair, guru yang adil, dapat menumbuhkan motivasi siswa. Siswa merasakan bahwa guru tersebut pada jalur yang benar. Walaupun guru harus memberikan hukuman jika ada siswa yang melanggar aturan, namun ketegasan tidak akan mengurangi motivasi belajar siswa. (Teachers who always support, support, fair teachers, fair teachers, can foster student motivation. Students feel that the teacher is on the right track. Although the teacher must give punishment if there are students who violate the rules, firmness will not reduce students' learning motivation.)

4. Energi Positif Guru. (Teacher's Positive Energy.)

Energi guru yang positif, dapat bersinergi dan ditransferkan kepada siswa. Berbeda jika energi guru tersebut negatif, maka siswa cenderung akan menarik diri, dan mungkin motivasi belajar pun akan menurun atau bahkan tidak ada. (Positive teacher energy, can synergize and be transferred to students. In contrast, if the teacher's energy is negative, then students tend to withdraw, and maybe learning motivation will decrease or even be non-existent.)

Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa (The Role of Parents in Fostering Students' Interest in Learning)

Peran orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa juga termasuk sangat penting. Bagaimana perkembangan dan pemberian motivasi orang tua terhadap anaknya, bagaimana perlakuan orang tua terhadap anaknya, dan bagaimana kehidupan keluarganya.  (The role of parents in fostering student motivation is also very important. How is the development and motivation of parents towards their children, how are parents treating their children, and how is their family life.)

Demikian pembahasan tentang motivasi siswa dalam belajar. Semoga bermanfaat.

Referensi:

1. William T.Lile, Motivation in the ESL Classroom, Nagoya International Senior High School Japan., The internet TESL Journal.