Pentingnya Eye-Contact Dalam Pembelajaran

 


Pentingnya Eye-Contact Dalam Pembelajaran (The Importance of Eye-Contact in Learning)

Beberapa guru seringkali mengeluhkan tentang adanya beberapa siswa yang kurang disiplin di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Beberapa guru juga mengeluhkan tentang kurangnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan atau menerangkan mengenai suatu materi di kelas. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya, ketika guru menggunakan atau menjelaskan dalam Bahasa Inggris, pun menjadikan suatu permasalahan, yang menyebabkan terputusnya kamunikasi antara guru dengan siswa, bahkan terjadi pula permasalahan antar siswa itu sendiri.  (Some teachers often complain about some students who are not disciplined in the classroom when learning takes place. Some teachers also complained about the lack of student attention when the teacher explained or explained about a material in class. In learning English in particular, when the teacher uses or explains in English, it also creates a problem, which causes the communication between the teacher and students to break, and even problems occur between students themselves.)

Menerangkan atau menjelaskan di depan kelas, merupakan salah satu cara dalam pembelajaran di dalam kelas. Beberapa guru terkadang tidak mengira ataupun mengetahui mengenai pentingnya eye contact sebagai salah satu cara komunikasi non-verbal terhadap siswa. Salah satu aspek komunikasi non-verbal adalah penggunaan eye contact. Mata adalah alat panca indera yang sangat diperlukan baik bagi guru ataupun siswa selain mata digunakan untuk melihat buku, papan tulis, teman, dan lainnya dikelas. (Explaining or explaining in front of the class, is one way of learning in the classroom. Some teachers sometimes do not think or know about the importance of eye contact as a way of non-verbal communication to students. One aspect of non-verbal communication is the use of eye contact. Eyes are five senses that are indispensable for both teachers and students in addition to the eyes used to see books, blackboards, friends, and others in class.)

Kontak mata terjadi ketika dua orang saling menatap mata secara bersamaan. Pada manusia, kontak mata merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal dan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perilaku sosial. (Eye contact occurs when two people look each other in the eye at the same time. In humans, eye contact is a form of non-verbal communication and can have a great influence on social behavior.)

Guru dalam kesehariannya memberikan pengajaran dan mendisiplinkan siswa, dianjurkan untuk mengembangkan personanya dengan cara "melihat." Dalam hal mendisiplinkan siswa guru dapat melakukan eye-contact seperti pada saat menyuruh siswa untuk tidak berisik, memperhatikan ke depan dan lainnya. "Tolong jangan berisik", "Perhatikan ke depan", pandangan guru dalam hal ini eye contact dengan siswa merupakan salah satu bagian dari mendisiplinkan itu sendiri. Entah bagaimana ceritanya jika guru meminta siswa untuk jangan ribut tetapi sambil menghadap ke papan tulis. (Teachers in their daily life provide teaching and discipline students, it is recommended to develop their persona by "seeing." In terms of disciplining students, teachers can make eye-contact, such as when telling students not to be noisy, pay attention to the front and so on. "Please don't be noisy", "Pay attention to the future", the teacher's view in this case eye contact with students is one part of disciplining itself. I don't know how the story goes if the teacher asks the students not to make a fuss but while facing the blackboard.)

Dalam hal bisnispun eye contact juga sangat diperlukan, terutama ketika mengadakan presentasi dengan klien,  (In terms of business, eye contact is also very necessary, especially when holding presentations with clients,)

Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan berkenaan dengan eye contact ini agar dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan positif. (There are several things that need to be considered regarding this eye contact in order to produce something good and positive.)

1. Eye contact kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang baik dan positif, namun harap diperhatikan bahwa jangan terlalu sering atau lama dalam melakukan eye contact ini. Mengapa? Karena hal ini justru akan menimbulkan anggapan yang lain, atau siswa mungkin akan bertanya tanya mengapa guru tersebut sering menatapnya. (Eye contact is likely to result in something good and positive, but please note that this eye contact should not be too frequent or too long. Why? Because this will actually lead to other assumptions, or students may wonder why the teacher often looks at him.)

2. Membuat manajemen kelas yang baik yang melibatkan eye contact, seperti ketika guru masuk ke kelas, ketika guru akan keluar dari kelas, ketika siswa diminta untuk menjawab dan lainnya. (Make good class management that involves eye contact, such as when the teacher enters the class, when the teacher is about to leave the class, when students are asked to answer and so on.)

3. Ketika berbicara kepada siswa, bukan ketika sedang berbicara kepada papan tulis atau buku. Maksudnya adalah bahwa eye contact terjadi ketika guru sedang berbicara dengan siswa, bukan ketika guru sedang membaca buku, atau menerangkan apa yang tertulis dipapan tulis. (When talking to students, not when talking to a blackboard or book. The point is that eye contact occurs when the teacher is talking to students, not when the teacher is reading a book, or explaining what is written on the blackboard.)

4. Melihat juga merupakan bagian dari perlengkapan dalam mengajar. Sebelum memulai pembelajaran, guru dapat melihat kondisi siswa, kesiapan siswa, buku yang diperlukan sudah berada di meja, pinsil dan lainnya. (Seeing is also part of the equipment in teaching. Before starting the lesson, the teacher can see the condition of the students, the readiness of the students, the books needed are already on the table, pencils and others.)

5. Eye contact mengingatkan kita akan pentingnya paralinguistics, yaitu aspek non-verbal dari suatu komunikasi verbal. (Eye contact reminds us of the importance of paralinguistics, namely the non-verbal aspects of verbal communication.)

6. Dianjurkan untuk melakukan eye contact tidak terlalu lama, yaitu sekitar antara 3 sampai 5 detik. (It is advisable to make eye contact not too long, which is about between 3 to 5 seconds.) 

7. Melihat juga bisa dilakukan untuk mengetahui ketika siswa sedang mengerjakan tugas, ataupun juga ketika siswa terlihat bosan atau tidak semangat. (Seeing can also be done to find out when students are working on assignments, or also when students look bored or not enthusiastic.)

8. Terdapat sebuah penelitian yang menyatakan bahwa adanya keterkaitan antara jumlah eye contact yang diterima dengan tingkat partisipasi dalam berkomunikasi secara berkelompok. (There is a study which states that there is a relationship between the amount of eye contact received and the level of participation in communicating in groups.)
Demikian, semoga dapat bermanfaat..

Resource:
Robert Ledbury, Ian White and Steve Darn, The Importance of Eye Contact In The Classroom, Izmir University of Economics (Izmir, Turkey)