Mengucapan Harapan Di Kelas

 


Mengucapan Harapan Di Kelas

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, tentunya ada banyak harapan-harapan guru sebelum memasuki kelas tentang bagaimana proses pembelajaran yang diinginkan oleh guru. Harapan-harapan tersebut terkadang bisa terwujud, namun terkadang tidak terwujud. Situasi kelas yang tidak kondusif, siswa yang kurang bersemangat belajar dan lainnya. Untuk itu, sebaiknya guru sebelum memulai pembelajaran mengungkapkan harapan-harapan atau keinginan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang akan berlangsung. (In the learning process in the classroom, of course there are many expectations of the teacher before entering the class about how the learning process is desired by the teacher. These hopes can sometimes come true, but sometimes they don't come true. Class situations that are not conducive, students who are less enthusiastic about learning and others. For this reason, it is better for the teacher before starting learning to express hopes or desires related to the teaching and learning process that will take place.)

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam mengucapkan harapan terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Ke-empat langkah tersebut adalah: Identifying, Verbalizing, Adapting and exceeding. Dengan melakukan ke-empat langkah ini, maka diharapkan akan membawa pengaruh sehingga menjadikannya sebagai positive-agent atau agen perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. (There are several steps that must be taken by the teacher in expressing expectations for students in the learning process. The four steps are: Identifying, Verbalizing, Adapting and exceeding. By doing these four steps, it is hoped that it will have an influence so that it becomes a positive agent or agent of positive change in the learning process.)

Contoh pengucapan harapan: (Example pronunciation of hope:)

  • "Bapak (Ibu) harap selama Bapak(Ibu) menjelaskan tidak ada yang berbicara, karena akan menggangu konsentrasi Bapak (Ibu), juga temanmu". ("Mr. (Mrs) hope that as long as you explain, no one will speak, because it will disturb your concentration, as well as your friend".)
  • "Bapak (Ibu) harap tugas halaman 30 dikerjakan dan dikumpulkan besok. Bapak (Ibu) harap semua mengerjakannya". ("Mr. (Mrs.) hope that page 30 of the assignment will be done and submitted tomorrow. Mr. (Mrs.) I hope everyone will do it".)

Berikut penjelasan mengenai ke-empat langkah yang dilakukan guru dalam mengucapkan harapan atas terjadinya proses pembelajaran yang baik. (The following is an explanation of the four steps taken by the teacher in expressing hope for a good learning process.)

1. Identify

Yang pertama adalah mengidentifikasi harapa apa yang guru inginkan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Identifikasi bisa jadi menyangkut guru itu sendiri, menyangkut siswa, menyangkut tugas-tugas dan lainnya yang dapat diharapkan berlangsung dengan baik. (The first is to identify what the teacher wants during the learning process. Identification can be related to the teacher himself, regarding students, regarding assignments and others that can be expected to go well.)

2. Verbalize

Tahap kedua dari ke-empat tahapan mengenai pengucapan harapan guru ketika berada di kelas adalah mengucapkan harapan tersebut. Ucapkanlah hal yang Bapa/Ibu harapkan dalam pembelajaran tersebut. Luangkan waktu dengan siswa untuk mendiskusikan harapan apa saja yang diinginkan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Pastikan bahwa semua siswa mendengarkan dan mengerti atas apa yang diharapkan selama proses pembelajaran tersebut. Jika memungkinkan, garis bawahi hal yang sangat urgen atau perlu dilakukan segera. (The second stage of the four stages regarding the pronunciation of the teacher's expectations when in class is to say those expectations. Say what you expect in the lesson. Spend time with students to discuss what expectations are desired during the learning process. Make sure that all students listen and understand what is expected during the learning process. If possible, underline things that are very urgent or need to be done immediately)

Pengharapan juga ternyata dapat dilakukan bukan dengan mengucapkan secara verbal, tetapi memungkinkan juga dengan cara guru menuliskan harapan tersebut di papan tulis. Bahkan pengharapan pun dapat dilakukan khusus untuk siswa yang kurang memperhatikan, malas mengerjakan pekerjaan rumah atau siswa dengan hasil tes yang kurang. (Expectations also turned out to be able to be done not by verbally speaking, but it was also possible by the way the teacher wrote these expectations on the blackboard. Even hope can be done specifically for students who pay less attention, are lazy to do homework or students with poor test results.)

3. Adapt

Tahap ke-tiga adalah adaptasi. Jika memungkinkan, adaptasikan atau lakukan perubahan harapan. Seandainya siswa mengharapkan untuk tidak ada pekerjaan rumah, maka adaptasikanlah, rubahlah pengharapan siswa dengan alasan yang tepat, contohnya dengan mengatakan bahwa materi masih banyak dan pekerjaan rumah sangat perlu pada saat ini. Hal yang harus diperhatikan adalah guru seharusnya terbuka, diplomatis dan kreatif. (The third stage is adaptation. If possible, adapt or make changes to expectations. If students expect no homework, then adapt, change student expectations with appropriate reasons, for example by saying that there is still a lot of material and homework is very necessary at this time. The thing that must be considered is that the teacher should be open, diplomatic and creative.)

4. Exceed

Tahap terakhir atau ke-empat adalah melebihi atau melampaui. Buatlah suatu pengharapan dan cobalah untuk melebihi atau melampaui harapan tersebut. Guru seharusnya memberikan motivasi dan tantangan agar siswa dapat melebihi atau melampaui pengharapan tersebut, dan tugas siswa adalah bertanggungjawab atas pengharapan guru tersebut. Jika pengharapan guru memang suatu hal yang mudah, maka akan mudah pula siswa melampauinya. Bekerjasama dengan siswa lainnya agar pengharapan dapat terjadi. Misalkan guru mengharapkan agar siswa tidak terlalu banyak absen, maka guru dapat bekerjasama dengan semua siswa agar pengharapan tersebut dapat tercapai atau terlampaui. (The last or fourth stage is over or beyond. Set an expectation and try to exceed or exceed that expectation. Teachers should provide motivation and challenges so that students can exceed or exceed these expectations, and the student's job is to be responsible for the teacher's expectations. If the teacher's expectations are indeed an easy thing, it will also be easy for students to surpass them. Collaborate with other students so that expectations can occur. For example, the teacher hopes that students will not be absent too much, then the teacher can work with all students so that these expectations can be achieved or exceeded.)

Kesimpulan

Pengharapan seharusnya tidak dapat diabaikan dalam proses pembelajaran di kelas. Harapan ini akan terlihat positif ataupun negatif, bahkan jika seandainya tidak diungkapkan. Beruntungnya adalah bahwa dengan berfikir dan usaha, maka guru dapat menjadikan pengharapan sbagai agen perubahan yang positif di kelas. (Expectations should not be ignored in the learning process in the classroom. This expectation will appear positive or negative, even if it is not expressed. The good news is that with thought and effort, teachers can turn hope into a positive agent of change in the classroom.)

Perlu ditekankan bahwa pengharapan yang dimaksud bukanlah persamaan dari aturan. Berusahalah untuk menjadikan siswa mengikuti aturan yang berlaku, tetapi jangan menggunakan pengharapan sebagai pengganti aturan. (It should be emphasized that the expectation in question is not the equation of the rule. Try to get students to follow the rules, but don't use expectations as a substitute for rules.)

Demikian, semoga dapat bermanfaat.

Source:

Gena Bennett, The Internet TESL Journal, Vol IX, No. 5

Baca Juga: