Salam dan bahagia ibu dan bapak guru
Selamat datang kembali di modul 5 posisi kontrol guru
Apakah sampai di tahap ini ibu dan bapak guru sudah lebih mengenal diri sendiri dan posisi kontrol yang sering dilakukan di kelas?
Kali ini kita akan mengeksplorasi posisi kontrol guru setingkat di atas posisi guru sebagai teman, yaitu sebagai pemantau
Agar lebih jelas Mari kita simak kisah berikut
Anak-anak sudah jam masuk kelas Ayo berbaris dalam waktu 20 hitungan
"Bagus Syifa kamu berbaris tertib dan kukunya bersih kamu bisa dapat tiga bintang"
"Kenzie Bagaimana peraturan mengenai kebersihan kuku?"
"Harus pendek dan bersih Bu Tian"
"Lalu Bagaimana denganku Kenzie?"
"Kotor Bu Tian"
"Benar sekarang Kenzie pergi ke papan bintang dan ambil dua bintang Kenzie simpan di meja ibu"
Apakah ibu dan bapak guru juga menerapkan sistem yang mirip seperti kelasnya Ibu Tian?
Jika ia artinya ibu dan bapak guru menempatkan diri di kelas sebagai pemantau
Mari kita lihat situasi tadi dari sudut pandang murid.
Menurut ibu dan bapak guru, Bagaimana perasaan anak-anak Ibu Tian bagi yang baris tertib dan menjaga kebersihan dirinya seperti sifat bisa saja merasa bangga dan senang karena jumlah bintangnya bertambah, walaupun Kenzie melakukan kesalahan
Ibu Tian juga tidak membuat Kenzie merasa takut namun Kenzie tetap dibuat tidak nyaman dengan mengurangi bintang yang sudah dikumpulkannya
Sekarang kita lihat kembali ke kisah Ibu Linda dan Mia
Kali ini kita melihat respon Ibu Linda kepada Mia saat memposisikan diri sebagai pemantau
"Mia apa konsekuensi yang kita sepakati jika tidak mengerjakan tugas?"
"Menyelesaikannya sampai tuntas ketika jam pulang sekolah Bu"
"Baik kalau begitu Mia silahkan tetap berada dikelas daring dan selesaikan tugasnya"
"Baik bu"
Respon Ibu Linda tidak menyakiti murid tidak juga memberikan rasa akrab dan nyaman kepada minyak
Ibu Linda tidak menunjukkan emosi berlebihan seperti posisi kontrol penghukum atau pembuat rasa bersalah sehingga Mia tidak akan merasa takut ataupun menyalahkan dirinya
Namun Ia tetap merasa tidak nyaman karena ada konsekuensi yang ia perlu jalani posisi pemantau mengandalkan penghitungan atau data untuk mengontrol muridnya
Seperti Ibu Tian yang menurunkan perilaku muridnya menjadi jumlah bintang posisi pemantau mengarahkan muridnya berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan itu seorang pemantau dapat memisahkan hubungan pribadi dengan murid
Gesture serta ekspresi yang diperlihatkan pun datar dan cenderung formal. Memantau atau memonitor berarti mengawasi pada saat ibu dan bapak guru memposisikan menjadi pemantau artinya guru bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang diawasi
Saat murid menjalankan konsekuensinya guru tetap harus memonitor karena murid tidak bisa ditinggal seorang diri
Seperti Ibu Linda yang tetap perlu mengawasi Mia saat menyelesaikan tugasnya. Posisi pemantau sendiri berawal dari teori stimulus-respon yang berpikir bahwa kita bisa mengontrol orang lain
Atau jika dilihat dari sudut pandang murid guru bisa mengontrol murid, padahal seperti yang sudah kita pelajari pada teori kontrol kita tidak bisa mengontrol murid kita hanya murid Kitalah yang bisa mengontrol dirinya sendiri
Lalu apa dampak positif kontrol pemantau terhadap murid kita
Agar lebih jelas Mari kita simak kembali kelanjutan kisah Ibu Tian
"Siapa yang bisa bantu ibu tiang merapikan buku disini"
"Saya, saya nanti aku dapat berapa bintang Bu"
"Bu Tiar tadi aku merapikan pensil warna yang ada di karpet aku juga dapat bintang kan"
Jika kita ingat kembali alasan motivasi perilaku murid menurut Diane Gossend maka Syifa dan Kenzie melakukan tindakan dengan harapan mendapatkan penghargaan berupa bintang motivasi keduanya berada di level 2, yaitu motivasi eksternal.
Walaupun begitu posisi ini sudah tidak lagi membuat murid merasa menjadi individu yang gagal posisi ini sudah membuat murid merasa positif dengan dirinya sendiri, tapi ingat tujuan dari disiplin positif adalah menggiring murid-murid kita berada di level 3, yaitu motivasi internal
Nanti jika saat masuk SD guru mereka tidak menerapkan sistem bintang
Mia dan Kenzie belum tentu akan menunjukkan perilaku yang sama seperti di TK, karena mereka tidak mendapatkan penghargaan yang menjadi motivasi dari perilakunya
Dampak lainnya murid tidak dapat melihat esensi dari sebuah peraturan karena selalu dikaitkan dengan konsekuensi
Murid memahami ada sanksi yang harus dijalankan tapi tidak memaknai tujuan peraturan tersebut
Mia akan berusaha mengerjakan tugas tepat waktu karena ia tidak mau tinggal di kelas saat jam pulang sekolah, namun Mia tidak memahami bahwa tujuan dari peraturan tersebut adalah mengajarkannya untuk berkomitmen terhadap tugasnya
Ibu dan bapak guru yang hebat sekarang marilah coba renungkan kembali respon dominan yang Ibu dan Bapak berikan terhadap perilaku anak di kelas
apakah termasuk dalam proses kontrol pemantau?
Jika ia merenungkan kembali perilaku murid kita dikelas setelahnya Bagaimana kontrol diri murid jika tidak ada pengawasan dari gurunya
Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini