Refleksi - Mengenal Regulasi Diri 3 Fase Refleksi Diri



Refleksi - Mengenal Regulasi Diri 3 Fase Refleksi Diri

Saat belajar mandiri, terkadang kita menemui kendala yang dapat mempengaruhi hasil belajar, misalnya pilihan strategi belajar yang ternyata kurang efektif .

Belajar dari pengalaman Inilah kita kemudian mengeksplorasi berbagai macam cara belajar sampai akhirnya menemukan cara yang cocok dan membantu kita memahami sesuatu dengan lebih baik dalam proses belajar di kemudian hari. 

Nah sebenarnya Bagaimana proses regulasi diri dapat membantu pembelajar untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam proses belajar mandiri selanjutnya

Pada dua materi Sebelumnya kita telah membahas fase pemikiran awal dan fase aksi pada proses regulasi diri saat belajar mandiri 

Nah pada materi kali ini kita akan membahas tentang fase ketiga dalam proses regulasi diri dalam kegiatan belajar yaitu fase refleksi diri.

Fase refleksi diri merupakan proses regulasi diri setelah melakukan kegiatan belajar pada fase ini pembelajaran akan menilai hasil belajar yang telah dicapai proses belajar yang telah dilalui dan menyimpulkan penyebab utama jari keberhasilan atau kegagalan yang didapatkan 

Fase ini melibatkan dua sub-poses utama yaitu 

  • Penilaian diri dan 
  • Reaksi diri. 

Dalam fase refleksi diri kedua sub-poses ini saling mempengaruhi satu sama lain

Ibu dan bapak guru sub-proses penilaian diri terbagi menjadi dua yaitu 

  • Evaluasi diri dan 
  • Atribusi kausal 

Evaluasi diri adalah proses dimana pembelajar melakukan evaluasi pada proses dan hasil belajar secara mandiri. 

Evaluasi yang dilakukan dapat mengacu pada tujuan belajar yang sudah ditetapkan di fase pemikiran awal dan dapat juga mengacu pada standar yang ditentukan oleh modul, guru, atau pelatih. 

Maka untuk membentuk regulasi dalam diri pembelajar sebaiknya kriteria penilaian disampaikan di awal proses belajar atau pengerjaan tugas. Jadi pengajar dapat secara mandiri memastikan kualitas hasil belajar dan mengetahui cara memperbaiki kesalahan sebelum mendapatkan penilaian akhir dari guru atau pembelajar.

Sedangkan atribusi kausal merupakan kesimpulan yang dibuat oleh pembelajar untuk menjelaskan penyebab keberhasilan atau kegagalan dalam suatu proses belajar

Selanjutnya sub-proses yang kedua adalah reaksi diri yang meliputi kepuasan diri dan reaksi adaptif atau defensif 

Kepuasan diri merujuk pada tingkat kepuasan terhadap kinerja dalam proses belajar diri sendiri jika menimbulkan perasaan positif maka akan menghasilkan motivasi yang lebih tinggi untuk proses belajar di masa depan 

Namun jika kinerja dalam proses belajar menimbulkan perasaan negatif maka akan menimbulkan kecenderungan menghindar dari tugas atau proses belajar di masa depan

Nah dalam proses belajar mandiri terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi 

  • adaptif dan atau 
  • defensif

Pembelajar yang bereaksi secara adaptif akan menunjukkan usaha untuk meningkatkan efektivitas belajar sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya dengan modifikasi strategi belajar agar lebih efektif sedangkan pembelajar dengan reaksi defensif menunjukkan usaha untuk menghindar dari proses belajar agar tidak mengalami kegagalan lagi, sehingga menimbulkan sikap apatis atau tidak peduli, rendahnya motivasi, dan penundaan tugas 

Sekarang kita lihat kelanjutan dari kisah Pak Budi yang sedang belajar tentang pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Bagaimana ya Pak Budi melakukan fase refleksi diri 

"Kelihatan sibuk sekali ini Pak Budi tragis belajarnya Pak apakah sudah jadi praktek langsung di kelas".

"Saya sedang review catatan hasil ujicoba praktik pembelajaran kontekstual tadi pagi nih memang ya Bu konsep itu akan lebih mudah dipahami jika dibarengi dengan praktek langsung, karena kalau dibandingkan pengalaman belajar saya sebelumnya terkait konsep pembelajaran tidak cukup bu kalau cuma belajar dari teori atau video saja"

"Iya pak saya sekapat".

"Oh iya Bu untungnya saya sudah mengatur jadwal yang pas di sela-sela rutinitas mengajar jadi saya bisa melakukan persiapan belajar lebih baik soalnya saya masih baru nih membiasakan belajar mandiri."

"Iya Pak Budi sumber belajar saat ini sudah banyak sih ya Jadi semakin banyak juga cara yang bisa kita lakukan untuk belajar untuk latihan Mandiri kaya di platform Merdeka mengajak memang butuh komitmen dan kemauan dari kita tapi enaknya bisa sesuaikan waktu belajar dengan kesibukan kita."

"Betul Bu sekarang saya mulai nyaman belajar mandiri lebih percaya diri juga untuk menerapkan pembelajaran kontekstual sebab kalau saya amati tadi anak-anak terlihat lebih antusias ketika ilmu yang dibahas itu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari."

"Oh ya Wow Sepertinya saya harus segera coba praktikan juga nih dikelas."

"Iya Bu sebenarnya sih saya sudah coba rancang materi ekologi untuk minggu depan Tapi saya merasa masih ada yang kurang pas,  Sepertinya saya mau cari referensi-referensi lagi. Oh iya Bu Bagaimana kalau pertemuan MGMP biologi tingkat sekolah minggu nanti kita bahas tentang pembelajaran kontekstual."

"Wah boleh tuh pak kita bisa juga saling bertukar pengalaman praktik mengajar dikelas, jadi dapat berefleksi dari pengalaman dan hasil belajar masing-masing."

"Sepakat bu"

Dari kita pak Budi tadi dapat kita lihat pada fase refleksi diri pembelajar mengevaluasi proses belajar yang telah sekaligus mempertimbangkan strategi belajar yang efektif untuk dirinya sendiri proses yang dilalui dalam fase refleksi diri berpengaruh penting terhadap proses belajar selanjutnya 

Ketika akan memulai kembali ke fase pemikiran awal hingga demikian seperti siklus regulasi diri dalam kemajuan belajar tidak akan pernah berhenti selama kita tidak pernah berhenti belajar 

Nah apa yang akan ibu dan bapak guru upayakan untuk meningkatkan efektivitas belajar mandiri Selanjutnya 

Apa yang akan dilakukan secara berbeda?

Link Video Silahkan Klik Disini