Manajer (Ep 6 LU 3 5 Posisi Kontrol)


Manajer (Ep 6 LU 3 5 Posisi Kontrol) 

Halo ibu dan bapak guru 

Selamat datang kembali di modul 5 posisi kontrol guru 

Kita telah sampai di materi terakhir dalam Modul ini yaitu posisi kontrol guru sebagai Manager 

Ini adalah posisi kontrol yang disarankan untuk membimbing murid memiliki sikap disiplin yang positif 

Lalu seperti apa posisi control Manager? 

Mengapa ini menjadi posisi kontrol yang ideal untuk diterapkan oleh guru dalam berinteraksi dengan murid-muridnya?

Mari kita kembali melihat beberapa kisah di materi sebelumnya dengan posisi kontrol guru yang berbeda 

Masih ingat dengan kisah Adi yang melempar kertas kepada temannya sehingga mengganggu jalannya pelajaran Pak Tejo 

Pak Tejo berperan sebagai penghukum ketika menghadapi perilaku Adi 

Sekarang mari kita lihat situasinya ketika Pak Tejo berperan sebagai manajer 

"Baik sekarang silahkan kalian baca dulu secara mandiri bacaan di buku halaman 70-71  

"Adi kamu pasti punya alasan melempar bola kertas ke temen-temen kamu saat jam pelajaran, nanti selesai jam pelajaran kita ngobrol ya, Bapak ingin mendengar apa yang membuat kamu melakukan itu" 

"Baik Pak"

"Adi bisa kasih tahu Bapak alasan kamu tadi"

"Iseng aja Pak, lucu soalnya melihat ekspresi teman-teman"

"Menyenangkan ya buat Adi, tapi bagaimana ya kira-kira Perasaan temen-temen?" 

"Terganggu Pak"

"Apa keyakinan kelas kita ?" 

"Menghargai semua orang" 

"Apakah Adi sudah terlihat seperti itu"

"Hemm"

 "Bagaimana agar Adi bisa terlihat seperti itu?

"Minta maaf kepada teman dan Bapak, lalu saya juga akan berhenti mengganggu teman saat jam pelajaran Pak"

"Apakah Adi punya solusi lain untuk bisa mendapatkan kesenangan namun tetap menghargai orang lain?"

"Bermain bersama teman saat jam istirahat atau jeda antara pelajaran, kalau bapak mengadakan bermain peran lagi seperti Semester kemarin bagaimana Pak? seru sekali waktu itu"

"Baik Bapak hargai usaha Adi untuk memperbaiki diri, Terima kasih juga sarannya ya Adi, bapak akan coba pertimbangkan"

Menurut ibu dan bapak guru, Apa perbedaan yang terasa pada perilaku Adi ketika Pak Tejo berperan sebagai manajer? Apakah ibu dan bapak guru pernah mengajak muridnya berdiskusi dan memberikan stimulus-stimulus pertanyaan seperti yang dilakukan Pak Tejo?

Jika iya, selamat ibu dan bapak guru sudah menerapkan posisi kontrol sebagai manajer di kelas.

Guru dengan posisi control Manager akan mengajak murid berefleksi atas tindakannya, caranya berikan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat murid mempertanggungjawabkan perilakunya. 

Ajak mereka untuk menganalisis kebutuhan dirinya maupun kebutuhan orang lain inilah yang dilakukan Pak Tejo 

Posisi manajer akan berfokus pada muridnya 

Guru akan menunjukkan sikap yang tulus karena Ia menginginkan muridnya menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat, murid akan dibimbing untuk bertanggungjawab menemukan solusi atas permasalahannya sendiri 

Penekanan bukan pada konsekuensinya melainkan bagaimana memperbaiki kesalahannya 

Adi tidak mendapatkan hukuman atau sanksi namun ia diajak untuk menemukan solusi yang bisa memperbaiki kesalahannya tadi 

Pak Tejo membimbing Adi untuk melakukan restitusi 

Ibu dan bapak guru yang hebat, masih ingat tentang Segitiga restitusi yang dipelajari pada modul restitusi.

Posisi control Manager akan menggunakan strategi dalam segitiga tersebut untuk membimbing muridnya.

Saat pak Tejo berkata bahwa Adi memiliki alasan ketika melempar kertas, Pak Tejo sedang mempraktekkan sisi 2 dalam segitiga restitusi, yaitu memvalidasi tindakan yang salah 

Pak Tejo sedang berusaha memahami kebutuhan dasar apa yang sedang akan dipenuhi ketika Adi merasa dipahami, Ia akan lebih terbuka dan siap untuk diajak diskusi lebih lanjut

Adakalanya proses diskusi berjalan lebih panjang Karena murid kita kesulitan menemukan solusi pertanyaan yang diberikan juga lebih banyak membimbing kearah solusi 

Ini sangat mungkin terjadi dalam konteks guru PAUD dan SD kelas rendah 

Mari kita kembali pada kisah Mia dan Ibu Linda 

Mia lupa mengerjakan tugasnya Ibu Linda berperan sebagai pembuat rasa bersalah dalam menangani perilaku Mia 

Mari kita lihat situasinya jika Ibu Linda berperan sebagai menager  

Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, Ibu juga pernah berbuat kesalahan nah Mia karena kamu lupa mengerjakan tugas, apa yang bisa kamu lakukan sekarang saat teman-teman kamu akan persentasi ?

"Baik, Ibu Linda beri waktunya berpikir sekarang, Ibu akan mempersilahkan dua anak untuk persentasi setelah itu Mia boleh sampaikan kepada ibu ya 

"Bagaimana Mia sudah kamu pikirkan, kalau begitu Mia sekarang coba selesaikan dulu tugasnya nanti akan tetap dipersentasikan" 

Ibu Linda meminta Mia tetap tinggal di ruang virtual dan mengajaknya diskusi 

"Mia Apa keyakinan kita di kelas yang berkaitan dengan tugas"

"Berkomitmen terhadap tugas bu"

"Bagaimana menurut Mia, komitmen kamu pada tugas hari ini?" 

"Aku masih belum komitmen Bu, soalnya tadi aku nggak bisa presentasi, karena lupa mengerjakan tugas"

"Kira-kira apa yang perlu melakukan agar tidak lupa mengerjakan tugasnya?"

"Tanya sama mama"

"Kalau tugas sekolah tanggung jawabnya Mia atau Mama?" 

"Tanggungjawab Mia, tapi Mia suka lupa Bu "

"Apa yang membuatnya Mia tugas yang Ibu kasih sebelumnya?" 

"Soalnya langsung aku kerjain"

"Kalau tugas membuat bagian ini kenapa bisa lupa?"

"Soalnya aku selesai kelas langsung nonton"

"Kalau begitu apa yang bisa melakukan agar tidak terulang lagi"

"Langsung dikerjain kalau ada tugas bu"

"Bisa Mia coba?"

"Bisa Bu" 

"Bagus Ibu hargai usaha Mia, karena mau berusaha ya besok Mia akan tetap mempersentasikan Tugasnya di depan teman-temannya"

Apakah ibu dan bapak guru dapat melihat perbedaan dari diskusi yang dilakukan ibu Linda dan Pak Tejo dengan usianya yang masih kelas 3 SD Mia membutuhkan bimbingan dalam melihat perilakunya dan mencari solusi sehingga Ibu Linda perlu memberikan lebih banyak pertanyaan 

Bagi guru PAUD pertanyaan perlu lebih sederhana dan diiringi contoh konkret sehingga memudahkan anak untuk melakukan refleksi 

Seorang manajer juga tidak memisahkan murid dari kelompoknya seperti meminta murid duduk di belakang atau pojok merenung saat kegiatan berlangsung 

Mia tidak dipisahkan dari teman-temannya saat diminta menyelesaikan tugasnya bisa saja pada praktik penerapan disiplin positif murid belum siap untuk diajak melakukan restitusi atau berdiskusi 

Jika begitu guru perlu pindah peran ke posisi pemantau atau bahkan teman namun perlu tetap diingat tujuan akhir kita adalah berada dalam posisi control Manager 

Dengan berperan sebagai manajer murid akan terbiasa mengevaluasi dan memperbaiki dirinya perilaku positif ditunjukkan karena motivasi untuk menjadi diri yang lebih baik dan menjalankan nilai-nilai yang mereka yakini bukan karena adanya hukuman ataupun imbalan 

Murid berada dalam motivasi level 3 yaitu motivasi internal 

Sehingga murid kita dapat tumbuh menjadi manusia yang merdeka Mandiri dan tanggungjawab 

Murid juga akan memiliki konsep diri yang positif dan menghargai diri mereka sendiri walaupun berbuat salah, mereka akan paham bahwa itu adalah hal yang manusiawi dan mereka akan menjadikannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri 

Mereka akan memiliki motivasi internal yang kuat untuk mengontrol dirinya sendiri 

Sekarang mari coba renungkan kembali manusia seperti apa yang diharapkan tumbuh dari murid ibu dan bapak guru 

Apa yang membuat penerapan posisi control Manager dapat membantu murid mencapai tujuannya tersebut? 

Ibu dan bapak guru yang hebat 

Mari tanamkan posisi control Manager sebagai tujuan akhir kita lalu, pikirkan langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan ini 

Perubahan apa yang perlu terjadi di kelas? 

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia

Link Video Silahkan Klik Disini 

Baca juga tentang: