Memahami Murid - Identifikasi Kebutuhan Kognitif Murid


Memahami Murid - Identifikasi Kebutuhan Kognitif Murid

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru Selamat datang kembali di modul memahami murid pada materi kali ini kita akan belajar tentang identifikasi kebutuhan kognitif murid, mari kita mulai dengan menyimak percakapan berikut 

"Bu Tia, saya sedih Ibu nilai kuis IPAS murid-murid saya kok kecil-kecil ya Padahal saya sudah berusaha menjelaskan materi dengan sebaik-baiknya".

"Wah sedihnya jangan lama-lama ya Pak harus semangat lagi mungkin karena bapak masih masa adaptasi Pak Arif kan guru baru di sini Coba bapak Ceritakan bagaimana kondisi di kelas Bapak Semoga saya bisa bantu memberikan solusi"

"Sepertinya para muridnya memperhatikan saya tapi ada juga yang berbisik-bisik dengan temannya saat saya sedang menjelaskan dikelas lalu kalau saya memberikan pertanyaan ada beberapa murid yang suka bicara dulu sama temennya dengan bahasa daerah mereka Saya tidak mengerti Mereka bicara apa, setelah itu murid tadi menjawab pertanyaan saya meski dengan ragu-ragu".

Oh nah itu Pak bahasa yang mereka gunakan sehari-hari disini adalah bahasa daerah karena itu bahasa ibunya, hanya sebagian murid yang terbiasa dengan bahasa Indonesia, jadi Terkadang mereka yang terbiasa bahasa daerah meminta bantuan temannya yang terbiasa bahasa Indonesia 

"Wah kalau begitu akar masalahnya adalah mereka tidak memahami bahasa pengantar yang kita gunakan" 

"Bisa jadi Pak Arif",  "Kalau boleh memberikan saran Mungkin Pak Arif Bisa sambil belajar beberapa kosakata bahasa daerah di sini terutama untuk kata-kata yang sering digunakan pada instruksi Pak atau kata-kata kunci dalam setiap materi, jadi saat mengajar bisa menggunakan dua bahasa bahasa daerah dan bahasa Indonesia untuk membantu pemahaman mereka".

"bagus itu bu idenya, nanti tolong ajarkan saya ya Bu "

"sama-sama Pak Arif Iya tentu boleh",  "Oh iya kan Bapak mengajari pas mungkin bisa juga menggunakan contoh-contoh kasus gambar objek dan alat peraga yang ada di lingkungan ini agar pembelajaran juga jadi lebih menyenangkan Pak "

"Iya bener bu setuju, nah saya nanti akan coba mengeksplorasi lingkungan sekitar sini agar anak-anak makin semangat juga ya terima kasih sekali lagi Bu Tia".

Nah bagaimana dengan ibu dan bapak guru? Apakah pernah mengalami tantangan mengajar berkaitan dengan bahasa sehari-hari murid? di materi sebelumnya ibu dan bapak guru telah mempelajari area-area kebutuhan belajar murid seperti kognitif, sosial, atau orientasi kelompok,  afektif atau minat dan psychomotor.

Pada materi kali ini kita akan menitikberatkan pada area kebutuhan kognitifnya tapi ranah kebutuhan kognitif yang akan kita bahas bukan merujuk pada kemampuan intelegensi yang biasanya dilihat dari skor IQ atau sejenisnya

Dalam pembelajaran yang berpusat pada murid guru perlu mempertimbangkan kemampuan berpikir mereka agar dapat memberikan bantuan atau bimbingan yang tepat. mengapa? karena mereka telah memiliki pengetahuan yang mereka pelajari sendiri yang didapat dari materi sebelumnya dari rumah dan lingkungan sekitarnya termasuk kemampuan berbahasa.

Ketika murid belajar dalam bahasa yang mereka pahami mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk memahami berbagai materi pelajaran serta bahasa lain yang bukan merupakan bahasa ibunya, hal ini juga mendukung pengembangan kemampuan kognitif umum yang lebih baik ini sesuai dengan prinsip dasar ilmu kognitif bahwa pengetahuan baru dibangun di atas pengetahuan yang sudah ada 

Selain itu mereka juga lebih betah dan menikmati pengalaman belajar di sekolah bahkan tidak sampai disitu saja, modal kemampuan berbahasa yang baik ini memiliki banyak efek positif.  Efeknya tidak berhenti ketika murid menyelesaikan sekolahnya tapi akan terus berpengaruh dalam memaksimalkan potensi untuk meniti karir dan mencapai cita-citanya, maka seperti saran Bu Chintya dan Pak Arif setiap guru perlu mengenali Bahasa utama yang digunakan oleh setiap murid agar pembelajaran berjalan efektif. Ini merupakan bagian dari identifikasi kebutuhan kognitif murid.  

Cara yang paling mudah adalah dengan bertanya langsung pada murid. Cara ini dapat Ibu dan Bapak lakukan saat memulai tahun ajaran baru. Tanyakan kepada murid kita bahasa apa yang mereka gunakan di kesehariannya. Setelah identifikasi awal lanjutkan dengan validasi melalui beberapa cara dan menganalisis topik belajar di awal semester guru bisa menyebutkan atau menulis dipapan tulis topik-topik yang akan dipelajari lalu bertanya pendapat murid-murid mengenai topik tersebut guru bisa mengamati Bagaimana kemampuan berbahasa murid dalam menyampaikan jawabannya.

  • Kedua membuat tulisan bebas guru bisa meminta murid membuat tulisan tentang suatu topik yang mereka Minati berikan panduan yang berisi hal-hal apa saja yang harus ada dalam tulisan misalnya alasan kenapa mereka menyukai topik tersebut atau Apa manfaat yang bisa diperoleh jika mempelajari topik tersebut 

Ada kemungkinan untuk murid yang terbiasa menggunakan bahasa daerah akan memasukkan beberapa kosakata bahasa daerah dalam tulisannya 

  • Ketiga melakukan pre-assessmen. guru bisa membuat beberapa pertanyaan tentang topik yang akan dipelajari cara ini bisa kita lakukan untuk mengetahui pengetahuan dasar yang telah dimiliki murid cara ketiga ini akan dibahas lebih lanjut di materi assessment diagnostik.

Pada setiap materi pelajaran ibu dan bapak guru juga bisa melakukan identifikasi kata-kata sulit dan kosakata baru yang akan muncul baik dalam lisan atau sumber belajar, agar nantinya kata-kata tersebut bisa dijelaskan dengan perlahan atau diulang-ulang 

Nah ibu dan bapak guru hebat setelah melakukan identifikasi awal dan validasi kita bisa membuat pemetaan karakteristik murid dan strategi pembelajaran. Tabel pemetaan tersebut bisa dilihat pada lampiran yang disertakan dalam materi ini 

Catatannya contoh tersebut tidak baku ibu dan bapak guru bisa menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan murid yang diajar. Oh ya masih ingatkah ibu dan bapak guru pada percakapan di awal video ini Mari kita coba simpulkan 

Karakteristik murid pak Arif termasuk kelompok level permulaan, karena beberapa murid sudah memahami frasa lisan sederhana dan ada juga yang berbicara dengan ragu-ragu. Strategi yang disarankan Bu Chintya sudah sesuai dengan kebutuhan murid yaitu dengan mengenali beberapa kosakata dalam bahasa daerah.

Ibu dan bapak guru kita akhiri materi kita disini kesimpulannya dengan membuat pemetaan akan lebih mudah bagi kita untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, juga membantu mereka menjalani proses pembelajaran yang efektif 

Sekarang kita bisa ingat kembali seperti apa sajakah karakter murid yang ditemui di kelas 

Selamat mengidentifikasi kebutuhan kognitif mereka ya.

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia 

Link video silahkan klik disini

Baca Juga tentang: