MODIFIKASI MODUL AJAR SESUAI PRINSIP PEMBAJARAN BERDEFRENSIASI UNTUK JENJANG SMP


MODIFIKASI MODUL AJAR SESUAI PRINSIP PEMBAJARAN BERDEFRENSIASI UNTUK JENJANG SMP

Salam dan bahagia untuk ibu dan bapak guru 

Halo saat ini kita sampai di modul persiapan pembelajaran berdiferensiasi dengan materi memodifikasi modul ajar sesuai prinsip pembelajaran berdiferensiasi untuk jenjang SMP 

Semoga ibu dan bapak guru bersemangat ya untuk mengetahui modul ini lebih lanjut 

Nah di dalam materi ini kita akan belajar untuk memodifikasi modul ajar yang sudah pernah kita buat dalam topik perencanaan pembelajaran 

Modul ajar ini akan kita modifikasi berdasarkan hasil pemetaan kemampuan murid Sesuai dengan prinsip belajar berdiferensiasi 

Mari kita mulai...Sudah siap,

Pada materi di topik sebelumnya, kita sudah belajar bahwa di jenjang SMP, kita mengenal istilah “Asesmen Diagnostik

Untuk mengawali proses pembelajaran murid, asesmen diagnostik bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi apakah murid sudah memenuhi kompetensi prasyarat dari materi yang akan dipelajari atau belum.

Berikut adalah contoh hasil asesmen diagnostik, yang mengelompokan kurid kedalam tiga kategori pemahaman.


1. Paham utuh (kategori 1),  

Murid dikatakan paham utuh apabila murid dapat menjawab semua soal dengan benar

2. Paham sebagian (kategori 2), 

Murid dikatakan paham sebagian apabila murid hanya dapat menjawab separuh soal asesmen dengan benar.

3. Belum paham (kategori 3), 

Murid dikatakan tidak/belum paham apabila murid hanya dapat menjawab sedikit soal dengan benar, sehingga kita tidak langsung melihat satu aspek saja. 

contoh penerapannya dalam asesmen diagnostik kognitif kelas 8 (SMP) Mata pelajaran Bahasa Indonesia:




Data asesmen diagnostik tersebut masih mentah, kita perlu mengolahnya terlebih dahulu dan memutuskan apa yang ingin kita lihat pada murid lebih spesifik. Sehingga kita tidak langsung melihat satu aspek saja.

Contoh:

  • Bagaimanakah kondisi murid saat mengerjakan soal? misal kurang teliti sehingga jawabannya salah
  • Bagaimanakah pemahaman pada konsep? misal belum paham pada konsep sehingga tidak dapat menyelesaikan soal
  • Apakah gaya belajar dari murid tersebut sudah terfasilitasi selama proses pembelajaran?  misal murid-murid dengan gaya belajar kinestetik Tidak terfasilitasi sehingga mempengaruhi cara mereka menerima materi ajar dari guru

Kita perlu Mengingat bahwa apapun kompetensi murid susunlah strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat perlu menyesuaikan kompetensi yang berbeda-beda tersebut guru perlu merancang modul ajar yang membuat strategi pembelajaran berdiferensiasi agar semua murid dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan tahap perkembangannya  

Ibu dan bapak guru dari pemetaan murid yang dihasilkan dari assesmen diagnostik kita perlu menyesuaikan kembali pembelajaran yang akan dilakukan agar dapat memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya. Ini merupakan salah satu kaidah dari pembelajaran berdiferensiasi.

Kita sudah belajar bahwa dalam pembelajaran berdiferensiasi kita dapat melakukan modifikasi pada 

  • konten 
  • proses dan 
  • produk 

Pada modifikasi modul ajar kali ini kita akan melakukan modifikasi pada proses dan produk pada modul ajar 

Mari kita ambil contoh salah satu modul ajar yang sudah pernah kita buat pada topik perencanaan pembelajaran modul ajar yang diambil adalah modul ajar bahasa Indonesia, dengan topik menulis teks argumentasi karena adanya kategori kemampuan murid modifikasi yang akan dilakukan dalam Modul ajar ini adalah pada bagian assessment selain itu kita tetap perlu membantu murid yang masih berkembang dengan berbagai strategi yang dibahas pada materi menyesuaikan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran 

Berikut adalah strategi diferensiasi pada proses pembelajaran:  

Murid dikelompokkan dalam tiga kelompok sesuai hasil asesmen diagnostik. Kelompok akan dibagi dalam satu kelompok besar dan beberapa kelompok kecil sesuai dengan tiga kategori pemahaman  setiap murid akan dipasangkan dengan murid yang berbeda kategori 

Untuk murid kategori 1 akan diberi tantangan menjadi narasumber bagi temannya. Apabila murid yang menjadi narasumber membutuhkan bantuan dalam menjelaskan materi ia dapat bertanya kepada guru guru menyiapkan sesi khusus dan materi tambahan kepada murid berkembang apabila dibutuhkan bahan ajar tambahan dapat mencakup video atau bahan lain yang dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih mudah dipahami murid. Guru menyediakan ragam teks sesuai dengan hasil diagnostik murid 

Untuk murid Kategori 1 mendapatkan teks yang lebih panjang dan kompleks dengan materi yang lebih mendalam 

Untuk murid kategori 2 dan 3 teks yang lebih pendek dengan kata-kata yang lebih di akrab guru berperan sebagai fasilitator saat belajar kelompok terutama untuk kategori 2 dan 3 guru memberikan pendampingan khusus pada kelompok murid kategori 3 

Untuk menguatkan pemahaman kalimat fakta kalimat opini kalimat utama dan kalimat penjelas guru memberikan pilihan kepada murid untuk memilih mengerjakan tugas teks argumentasi dengan tingkat kesulitan yang berbeda 

Misalnya 

  • Murid Kategori 1 menulis teks argumentasi sebanyak 4-5 paragraf, 
  • Murid kategori 2 menulis teks argumentasi sebanyak 3 paragraf, 
  • Murid kategori 3 menulis teks argumentasi sebanyak 2 paragraf 

Nah bagaimana ibu dan bapak guru ternyata cukup menantang ya untuk membuat modifikasi modul ajar jangan lupa modifikasi dilakukan berdasarkan kebutuhan murid kondisi kelas dan pertimbangan guru modul ajar yang dimodifikasi bisa Kita sesuaikan dari modul ajar yang sudah disiapkan atau membuat sendiri sesuai kebutuhan kita jika ibu dan bapak guru masih mengalami kendala dalam memodifikasi jangan sungkan untuk bertanya atau belajar bersama rekan guru yang lainnya 

salam dan bahagia 

Klik link video disini

Baca Juga tentang: