Pengenalan Restitusi Diri (Episode 1 dari LU 2 Restitusi)


Pengenalan Restitusi Diri (Episode 1 dari LU 2 Restitusi)

Hai salam dan bahagia ibu dan bapak guru 

Selamat datang di modul restitusi 

Di sesi kali ini kita akan berkenalan dan belajar mengenai konsep RDD, yaitu restitusi disiplin diri 

Materi ini diharapkan dapat membantu ibu dan bapak guru untuk lebih mengerti akan keberagaman sikap murid dalam setiap masalah yang dihadapi, sehingga kita dapat memilih cara yang terbaik dalam mendisiplinkan murid tanpa adanya hukuman, penilaian sepihak, atau celaan 

Ibu dan bapak guru Yuk kita mengingat kembali beberapa metode pendisiplinan yang kita lakukan 

Apakah kita pernah menggunakan modal setrap atau kita menggunakan model mengambil dan mengurangi hal yang mereka senangi 

Terkadang sebagai guru kita melakukan beberapa model pendisiplinan dengan harapan murid tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama 

Pada kenyataannya beberapa murid kembali melakukan hal yang sama, kitapun menjadi jengkel tetapi kita tetap mengulang model pendisiplinan yang sama pada akhirnya kita merasa tidak berhasil dalam mendidik 

Tidak sedikit guru berpikir dan memberi label bahwa murid ini bandel, murid ini nakal, atau murid ini susah, tidak bisa diubah dan seterusnya 

Praktik pendisiplinan seperti ini sangat melelahkan dan membuat putus asa 

Perasaan ini juga dialami oleh Diane Gossen, dari pengalaman tersebut Gossen menawarkan sebuah konsep yang disebut restitusi 

Untuk pembentukan disiplin diri restitusi adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah 

Restitusi berfokus pada solusi atau pemecahan masalah yang bisa dilakukan bukan pada masalahnya 

Restitusi mengajak murid untuk mengidentifikasi kembali tindakannya sehingga dia bisa menganalisis dan memikirkan langkah yang tepat dalam pemecahan masalahnya 

Lalu mengapa restitusi itu muncul dan baik untuk dilakukan berikut enam landasan filosofinya




Setelah kita pahami dan sepakati keenam landasan filosofis tadi, mari kita mulai mempraktikkannya melalui langkah-langkah berikut:

1. Ciptakan suasana positif 

2. Ajak murid untuk berpikir dan menganalisis kesalahannya 

3. Beri ruang pada murid untuk memikirkan solusi terbaik 

Restitusi memberikan kemerdekaan untuk murid dalam menyelesaikan masalahnya, bukan guru yang memutuskan 

ketika yang berhasil akan muncul penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain 

murid merasa lebih berharga dan percaya diri juga akan memberikan strategi untuk melakukan restitusi segitiga ini akan membantu memahami perilaku murid dan membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan murid 

Sisi segitiga :

  • Yang pertama yaitu menstabilkan identitas 
  • Sisi kedua adalah kita validasi kesalahannya, dan 
  • Sisi yang terakhir adalah menanyakan keyakinan murid kita 

Bagaimana ya contoh penerapan segitiga restitusi ini Mari kita lihat kelas 12 SMA Derawan 

Bagaimana ini bisa terjadi, saya menendang bola ke atas pak biasaan

"Kamu Aldi sudah Papa bilang tidak boleh main bola di dalam kelas selalu saja kamu sudah begini apa yang bisa kamu lakukan tidak bisa apa-apa kan?" 

"Maaf Pak" 

"Sudah Jangan ulangi lagi" 

Ibu dan bapak guru, dari ilustrasi tadi Apakah solusi untuk atapnya agar bisa diperbaiki? 

Aldi tidak diajak untuk menguraikan masalah dan solusi pemecahannya. Aldi hanya minta maaf 

Mari kita ulangi lagi ilustrasinya tetapi kali ini Pak Anwar menggunakan kalimat yang positif, pertanyaan terbuka, dan memberikan ruang untuk hal di dalam menyelesaikan masalahnya.

Berikut ilustrasinya:

"Bagaimana ini bisa terjadi?" 

"Saya menendang bola ke atas pak"

"Kenapa kamu main bola di kelas Aldi? Saya bosan Pak tapi sekarang langit-langitnya jadi bolong dan rusak.

" Bapak mengerti Kalau kamu bosan, tetapi atapnya jadi bolong begini, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki ini semua? Begini saja Aldi, Coba kamu pikirkan Apa solusinya? Bapak bisa kasih kamu waktu Sampai jam pelajaran Bapak selesai. Ya Setelah itu kasih tahu Bapak apapun rencana kamu untuk menyelesaikan masalah ini."

"Maaf Pak Sepertinya saya harus menambal dengan menggunakan triplek, tapi saya takut bilang ke orang tua Pak, Saya juga tidak punya uangnya, tidak tahu caranya."

"Baik terima kasih atas idenya Aldi, begini saja bisa bantu kamu bicara dengan orang tua kamu untuk menceritakan masalah ini dan juga untuk masalah uang. Lalu kamu bisa ke mang Acim untuk meminta tolong membantu memperbaiki atap kelas, Apakah itu membantu?" 

"Ya Pak terima kasih" 

Di lustrasi kedua tadi Pak Anwar menggunakan kalimat konstruktif yang berfokus pada solusi dan memberikan bantuan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru 

Terlihat juga perbedaan dari intonasi suara dari kedua ilustrasi tadi sehingga Aldi tidak terbebani terhakimi dan terpojok 

Aldi menjadi lebih terbuka untuk berpikir dan memikirkan solusi daripada berfokus pada masalah 

Pak Anwar membantu Aldi melakukan proses restitusi penerapan segitiga restitusi sudah dilakukan Pak Anwar 

Pada ilustrasi kedua dia bersikap tenang saat bertanya lalu menanyakan alasan di balik perilaku Aldi dan membimbing Aldi untuk memperbaiki masalahnya dengan ini segitiga restitusi sudah berjalan dengan baik

Bagaimanakah proses detail dari pelaksanaan segitiga restitusi, kita akan bahas pada materi Selanjutnya ya ibu dan bapak guru sekalian 

Mari kita refleksikan lagi tentang proses dan disiplin yang sudah kita lakukan selama ini bagaimana proses disiplin yang sudah kita terapkan 

Apakah sudah sesuai dengan konsep restitusi?

Jika belum apa yang bisa kita perbaiki agar proses restitusi bisa kita terapkan di sekolah?

Mari kita evaluasi kembali metode disiplin kita jangan lupa bahwa restitusi Ini Membutuhkan proses dan waktu, Jangan menyerah ya 

Selamat belajar salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat

Link Video Silahkan Klik Disini 

Baca Juga tentang: