Pengenalan 5 Posisi Kontrol (Ep 1 LU 3 5 Posisi Kontrol)


Pengenalan 5 Posisi Kontrol (Ep 1 LU 3 5 Posisi Kontrol)

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru, Selamat datang di modul 5 posisi kontrol. 

Kali ini tentang posisi kontrol guru pada materi pertama di model ini kita akan berkenalan dan belajar mengenai konsep lima posisi kontrol guru. 

Kita akan mengeksplorasi beberapa contoh praktik proses pembentukan sikap disiplin positif pada murid, diharapkan kita bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi cara kita selama ini dalam membimbing murid untuk memiliki sikap disiplin. Dengan begitu kita bisa tahu letak posisi kontrol kita dan dampaknya bagi perkembangan murid. 

"Aku pernah lupa membawa buku gambar Aku disuruh menyanyi lagu didepan kelas."

 "Aku pernah berantem guru bilang Aku tidak kasihan padanya dia capek mengajari aku." 

"Aku pernah tidak mengerjakan PR bu guru bilang tidak apa-apa aku di maafin."

 "Aku pernah salah memakai seragam sesuai peraturan, Aku disuruh pulang tidak boleh masuk sekolah."

"Aku mengejek guru, kemudian aku di pertemukan dengan guru tersebut untuk berdiskusi akan dampak dari perbuatanku, aku mengerti kesalahanku dan aku akan perbaiki.

Apa nih reaksi ibu dan bapak mendengar tentang mereka saat kita ingin membuat murid kita memiliki sikap disiplin, kita menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk bisa mengontrol murid. Sebenarnya kontrol seperti apa sih yang bisa kita terapkan di kelas.

Ibu dan Bapak, sebelum kita masuk dalam lima posisi kontrol, mari kita samakan dahulu persepsi tentang konsep disiplin. 

Selama ini melekat sekali di benak kita bahwa disiplin sangat erat kaitannya dengan kontrol, tetapi apakah iya disiplin di sekolah itu maksudnya kita dapat mengontrol murid. 

Dr. William Glasser membantu kita mengenali 4 ilusi kontrol yang mungkin kita yakini selama ini 

Mari kita lihat tabel ini agar kita bisa meluruskan beberapa miskonsepsi sang kontrol terhadap murid.  Berikut tabel ilusi kontrol dan kenyataannya





Dengan meluruskan miskonsepsi tentang kontrol terhadap murid, kita bisa mengubah pandangan kita bahwa manusia memiliki kebutuhan yang berbeda, kita juga memahami bahwa setiap orang memiliki gambaran dan pandangan yang berbeda tentang segala hal. 

Mari kita sadari bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain, diri kitalah yang bisa kita kontrol dengan menyadari bahwa setiap manusia mempunyai tujuan dalam prilakunya, kita bisa selalu mempunyai model berpikir win-win solution, tidak perlu ada yang kalah dalam interaksi manusia, ini jugalah yang perlu kita ingat saat kita berinteraksi dengan murid kita terutama saat mereka berbuat pelanggaran disiplin 

Kita tidak perlu mempunyai rasa ingin menang atas murid kita mari membimbing mereka untuk lebih memaknai perilakunya melalui lima posisi kontrol.

 





Setelah mempelajari tabel tersebut, Mari kita kembali pada lima kasus di awal materi ini, posisi kontrol guru manakah yang ada di setiap kasus. Yuk kita lihat 

Pada murid satu kita melihat bagaimana murid tidak membawa buku gambar dan disuruh bernyanyi. Ini merupakan bentuk hukuman tidak adanya korelasi antara sanksi dan kesalahannya hanya membuat murid menjadi takut dan malu. Apalagi jika terjadi di jenjang PAUD, maka murid akan menjadi trauma untuk kembali ke sekolah, posisi dalam kasus ini adalah penghukum 

Pada murid 2 guru meminta simpati dari murid, dia meminta murid untuk mengasihaninya. Posisi ini adalah pembuat rasa bersalah. Murid menjadi lemah tidak percaya diri dan mempunyai krisis identitas. 

Pada murid ketiga saat murid tidak mengerjakan PR, gurunya memaafkan dan membiarkannya. Apakah muridnya belajar akan kesalahannya? tidak, posisi kontrol ini adalah teman. Murid akan menjadi nyaman dan menjadi ketergantungan dukungan dari kita 

Pada murid keempat guru menerapkan sanksi sesuai aturan sekolah murid salah memakai seragam peraturannya adalah pulang sehingga murid tidak sekolah di hari itu. Posisi ini adalah posisi pemantau murid melakukan konsekuensi sesuai peraturan 

Pada murid kelima posisi guru adalah manajer, karena murid diberikan ruang diskusi, diajak untuk mengenali kesalahannya dan dia belajar dari kesalahannya agar tidak diulang kembali. 

Kelima posisi kontrol ini menggambarkan tipe dan cara kita dalam menerapkan disiplin di kelas. 

Dengan mengetahui kelima posisi kontrol tersebut, maka kita bisa mengerti posisi kontrol yang tepat untuk mendukung proses restitusi dikelas. 

Pada saat penerapan disiplin mungkin nanti akan ada murid yang belum siap dalam proses restitusi,  sehingga kita bisa berganti posisi dari manajer ke posisi pemantau. Ini tidak masalah dan diperbolehkan. 

Ibu dan bapak guru, mari kita evaluasi kembali saat ini kita lebih sering berada dalam posisi kontrol guru yang mana?

Setiap posisi kontrol memiliki dampak yang berbeda bagi murid.

Dengan melihat tabel tadi, sekali lagi Mari kita pikirkan kembali dampak masing-masing posisi tersebut dalam pembentukan disiplin diri murid kita tentunya kita ingin setiap proses pendisiplinan yang kita terapkan bermakna bagi perkembangan positif murid. 

Lalu seperti Apakah posisi terbaik untuk membantu murid melakukan restitusi?

Kita akan pelajari dampak dan contohnya lebih lanjut pada materi selanjutnya ya 

Sebelum kita mengakhiri sesi ini, mari kita melihat sekali lagi ke dalam diri 

Apakah ibu dan bapak guru sering berpindah posisi kontrol? Jika ia kira-kira faktor Apakah yang menyebabkan kita berpindah posisi?

Mari kenali lagi posisi kontrol dominan kita saat ini dan Kita Renungkan posisi kontrol terbaik menurut kita 

Selamat belajar ibu dan bapak guru tetap sehat dan semangat ya salam dan bahagia 

Link Video Silahkan Klik Disini 

Baca juga tentang: