Penghukum (Ep 1 LU 3 5 Posisi Kontrol)


Penghukum (Ep 1 LU 3 5 Posisi Kontrol)

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru Selamat datang di modul 5 posisi kontrol 

Materi kali ini adalah mendalami salah satu dari lima posisi kontrol yang telah kita pelajari Sebelumnya 

Kita akan belajar tentang posisi kontrol penghukum. Kita akan bersama-sama merefleksikan praktik pembelajaran agar dapat menciptakan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar dengan aman dan nyaman. 

"Sudah saya katakan pada kamu kalau tidak mau belajar tidak usah ganggu teman yang lain kamu ini bisa ngga sih Sekali aja menjadi murid yang baik ini terakhir ya pak guru peringatkan kalau kamu Sekali lagi membuat kacau kamu akan Bapak keluarkan dari kelas" 

Mendengar perkataan Pak Tejo Adi terdiam dan menunduk, tak berkata biar sepatah pun setelah Pak Tejo kembali ke depan kelas Adi terlihat mencoret-coret bukunya dengan geram wajahnya memerah. 

Ibu dan bapak guru Mari kita bedah cerita singkat Pak Tejo dan Adi tadi. 

Menurut ibu dan bapak guru Bagaimana perasaan Adi terhadap respon Pak Tejo apa yang ada di rasakan ketika dimarahi dimaki dan diancam didepan teman sekelasnya

Menurut ibu dan bapak guru Mengapa Adi mencoret-coret buku atau meja Setelah Pak Tejo kembali ke depan kelas 

Apakah Adi akan terdorong merefleksikan pengembangan dirinya 

Ibu dan bapak guru cerita singkat itu menggambarkan salah satu dari lima posisi kontrol guru menurut Diane Gossend yakni "penghukum" 

Penghukum tidak selalu menggunakan hukuman fisik namun bisa juga dengan hukuman verbal 

Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum percaya bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat menekan murid-murid lebih dalam lagi. 

Diane Gossend menjelaskan penghukum bahkan melihat pertanyaan-pertanyaan dari murid-murid sebagai penghinaan terhadap otoritas guru ,bukan sebagai kesempatan berdiskusi. 

Penghukum merespon perlakuan negatif murid diantaranya dengan menghardik menunjuk nunjuk menyakiti dan menyindir. 

Polanya penghukum akan menggunakan ancaman untuk mengatur murid-murid 

Sekarang kita lihat cerita berikutnya yuk 

"Ibu sedang mempersiapkan permainan nih, dari sini nanti akan ditentukan Siapa yang presentasi duluan kalian siap?"

"Mia sekarang giliran kamu ya ke-4"

"Mmmm.... Maaf Bu bahan presentasi saya belum selesai" 

"Mia apa-apaan kamu ini sudah dari minggu lalu kita bicarakan untuk presentasi malah tidak buat, lupa lagi...lupa lagi.....kamu Kapan sih bisa ingat ada tugas sesudah semua temanmu persentasi kamu Ibu hukum menyanyi di depan semua temanmu ya besok kalau lupa lagi Ibu beri hukuman lebih berat.  Awas!"

Ibu dan bapak guru posisi penghukum sebagaimana diilustrasikan oleh peran Pak Tejo dan Bu Linda membuat murid merasa ingin memberontak dan menyalahkan diri sendiri 

Murid kemungkinan akan merasa gagal marah dan mendendam atau bersifat agresif. 


Pada cerita sebelumnya respon Adi setelah Dimarahi Pak Tejo adalah mencoret-coret buku tulis dengan geram, bisa jadi itu merupakan cara Adi meluapkan emosinya karena marah sedih sekaligus malu 

Sementara respon diperlihatkan Mia adalah wajah datar 

Namun kita tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya Mia lakukan untuk menyalurkan emosi negatif setelah dimarahi dan harus menjalankan hukuman yang membuatnya merasa dipermalukan 

Diane Gossend juga mengatakan bahwa jika selama ini kita memandang bahwa hukuman terlihat berhasil mengubah perilaku murid,  itu sebenarnya Hanyalah ilusi. 

Penggunaan hukuman justru akan merugikan murid di jangka panjang. 

Dampak penggunaan hukuman akan jauh lebih merugikan dibandingkan perubahan perilaku yang bisa saja hanya terjadi sementara.

Respon murid terhadap penggunaan posisi penghukum adalah aku tak peduli. Kemungkinan lainnya murid memang tidak akan mengulangi kesalahannya namun motivasi murid tidak datang dari dalam dirinya 

Motivasi dibalik perbuatan itu adalah karena Takut dimarahi atau takut sakit hati 

Mengacu pada alasan motivasi perilaku murid menurut James Wilson yang dikutip oleh Diane Gossend motivasi ini ada di level 1 perilaku yakni dilakukan untuk menghindari rasa sakit.

Lantas bila yang terjadi adalah hal seperti itu apakah sudah memenuhi tujuan belajar yang kita cita-citakan

Ibu dan bapak guru mungkin kita merasakan pernah ada di posisi penghukum dalam posisi kontrol kita selalu Bisa bergeser kearah yang lebih baik 

Setelah mengetahui semua dampaknya Mari kita merefleksikan kembali bagaiimana caranya agar kita bisa berada pada posisi terbaik 

Terima kasih ya ibu dan bapak guru sudah bersama kami untuk terus belajar menambah kapasitas diri

 tetap semangat ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia

Link Video Silahkan Klik Disini 

Baca juga tentang: