Salam dan bahagia ibu dan bapak guru.
Seperti yang sudah kita pelajari assessment diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan
Ibu dan bapak guru, assessment diagnostik diperlukan oleh semua guru mata pelajaran apapun, terutama pada saat tahun ajaran baru.
Mengapa? karena assessment diagnostik berfungsi sebagai dasar untuk memetakan kondisi murid
Misalnya dalam matematika dasar kelas 10 assessment diagnostik berfungsi sebagai dasar untuk menentukan apakah murid kita sudah siap memasuki fase E atau tidak
Jika ada yang belum menguasai fase D tentunya perlu ada intervensi dari guru agar murid siap masuk di fase E itu
Selain itu Hasil asesmen diagnostik juga bisa kita gunakan untuk merancang pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan murid
Bayangkan jika kita merancang pembelajaran dengan anggapan semua murid kita sudah menguasai fase D pasti akan ada kendala yang dihadapi saat praktiknya nanti.
Lalu bagaimana kita menindaklanjuti hasil assessment diagnostik?
Tindak lanjutnya bisa dalam bentuk:
- penguatan materi bagi murid yang membutuhkan dan
- pengaturan manajemen kelas berdiferensiasi.
Selain pada tahun ajaran baru, assessment diagnostik juga bisa kita lakukan di awal semester atau sebelum memasuki materi baru.
Nah, mari kita lihat contoh tahapan dalam menyusun assessment diagnostik matematika dasar di SMA
1. Menganalisis laporan hasil belajar murid tahun sebelumnya
Pada tahapan ini ibu bapak bisa menggunakan nilai Matematika murid pada saat SMP kelas 9 untuk memberikan gambar mengenai kompetensi atau pengetahuan matematika awal yang dimiliki murid
2. Mengidentifikasi kompetensi prasyarat
Kita perlu mencari tahu capaian pembelajaran di fase D merupakan prasyarat untuk memasuki fase caranya dengan mempelajari capaian pembelajaran murid di fase dan mengaitkannya dengan capaian pembelajaran di fase D
Lakukan identifikasi untuk setiap elemen mata pelajaran dalam dokumen capaian pembelajaran
Misalnya untuk elemen aljabar kompetensi mengenai penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel di fase D merupakan prasyarat agar murid mampu menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel yang ada di fase E.
Untuk elemen analisa data dan sang kompetensi murid dalam konsep rerata, median serta probabilitas yang ada di fase D merupakan prasyarat agar murid mampu menginterpretasikan data menggunakan statistik dan menghitung peluang diskrit yang ada di fase. Hal yang sama dilakukan juga untuk elemen bilangan dan geometri
Tahapan berikutnya adalah
3. menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi murid setelah kita menentukan materi prasyarat yang dibutuhkan maka ibu dan bapak guru tinggal memilih nih teknik Asesmen apa yang dapat digunakan antara lain
- tes tertulis atau lisan
- keterampilan dan
- observasi
Pada video ini kita akan memilih tes tertulis dan praktik teknik tersebut dikembangkan berdasarkan prasyarat yang sudah kita identifikasi tadi
Ibu dan bapak guru juga bisa menggunakan soal-soal tes yang ada di fase D untuk diagnosis
Namun kita perlu bijak saat memilih soal karena belum tentu menghasilkan cerminan kompetensi murid saat ini bisa saja murid sudah lupa karena capaian itu Sudah dipelajari beberapa tahun sebelumnya
Penting sekali membuat instrumen yang benar-benar mendasar dan prasyarat untuk capaian pada fase selanjutnya misalnya murid belum tentu bisa menjawab soal tetapi murid mungkin bisa menyelesaikan soal B dengan baik
Untuk elemen aljabar misalnya kita menggunakan tes tertulis dengan menggunakan contoh soal numerasi pada Assessment Nasional level 4 untuk kelas 8 berikut
Hal yang diukur pun bisa diganti menjadi jumlah buku yang dibaca selama liburan, ukuran sepatu, dan sebagainya. Seru bukan kegiatan ini juga bisa membuat murid berinteraksi dengan teman-teman barunya
Wah ternyata untuk diagnosis matematika juga bisa ya menggunakan aktivitas lain tes. Jangan lupa juga mempertimbangkan alokasi waktu pelaksanaan jangan sampai soal saat kau aktivitas tidak berimbang dengan waktu yang diberikan, akibatnya hasil diagnostik pun tidak mencerminkan kemampuan sesungguhnya
Kita juga bisa melakukan asesmen diagnostik secara bertahap untuk mensiasati waktu
Tahapan selanjutnya adalah
3. Menggali informasi murid yang dapat mempengaruhi perkembangan belajarnya misalnya aspek
- latar belakang keluarga
- motivasi
- minat
- sarana dan prasarana belajar serta
- aspek lain sesuai kebutuhan murid atau sekolah
Bentuk assessment diagnostik dapat berupa
- rating
- emoticon
- gambar pertanyaan terbuka
- dan lain-lain
Tahapan ini penting kita lakukan terutama bagi murid baru karena dapat dijadikan sebagai dasar dalam menyusun aktivitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan murid
Pembahasan lebih lanjut mengenai hal ini Ibu Bapak dapat pelajari pada modul memahami
Tahapan berikutnya adalah
4. Pelaksanaan asesmen
Tahap ini merupakan implementasi dari asesmen yang sudah kita susun saat pelaksanaan Tekan kan pada murid bahwa asesmen ini bukan ujian atau penilaian formal
Asesmen ini hanya bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka tekan kan juga mengenai integritas agar mereka mengerjakan assessment dengan jujur dan percaya diri
Pelaksanaan asesmen diagnostik juga tidak harus dilakukan sekali waktu agar murid tidak kelelahan
Tahapan berikutnya adalah
5. pengolahan hasil asesmen yang dilakukan dengan rubrik penilaian
Selain itu kriteria kemampuan murid pun harus dipetakan untuk melihat apakah murid sudah melampaui,
- memenuhi
- memenuhi sebagian, dan
- belum memenuhi kemampuan prasyarat yang ditetapkan
Untuk tahapan ini kita bisa menyusun laporannya dalam bentuk tabel seperti berikut
6. Merencanakan pembelajaran sesuai tahapan capaian dan karakteristik murid
Hasil diagnosis menjadi data atau informasi untuk merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan karakteristik murid
Artinya rencana tindak lanjut haruslah kita susun berdasarkan hasil diagnosis
Adapun contoh rencana tindak lanjutnya yaitu murid yang sudah melampaui bisa melanjutkan pembelajaran dan menjadi teman belajar bagi murid yang lain
Bagi murid yang sudah memenuhi bisa melanjutkan pembelajaran untuk fase E murid yang memenuhi sebagian bisa belajar menggunakan modul pada fasade dengan bantuan temannya tetapi pada materi yang belum dikuasai saja
Sedangkan bagi murid yang belum memenuhi bisa menggunakan modul fase pada saat pembelajaran dan mengikuti kegiatan matrikulasi oleh guru sebelum memasuki fase
Ibu dan bapak guru assessment diagnostik bisa menjadi dasar bagi kita untuk menyusun strategi pembelajaran maka itu pelaksanaan asesmen diagnostik di awal pembelajaran perlu dilakukan agar murid bisa belajar pada tingkatan yang sesuai dan mencapai kepentingan si pada capaian pembelajaran
Selamat mencoba ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini
Baca juga tentang: