Sisi I Segitiga Restitusi (Ep 2 LU 2 Restitusi)


Sisi I Segitiga Restitusi (Ep 2 LU 2 Restitusi)

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru 

Pada modul Sebelumnya kita telah mengenal konsep restitusi untuk membangun disiplin positif di sekolah-sekolah kita 

Kali ini kita akan belajar bagaimana cara melakukan restitusi dengan menerapkan prinsip Sisi satu segitiga restitusi menurut Diane gossend 

Mari kita lihat lagi tiga tahap dalam segitiga restitusi ini 

Tahapan pertama dalam segitiga restitusi adalah menstabilkan identitas murid yang berbuat kesalahan atau diane gossend menyebutnya sebagai "stabilize the identity", untuk mendalami Tahapan pertama ini Mari kita lihat cerita pendek berikut ini 

"Maaf Pak saya tadi diajak Kasman eh semua ikut main."

"Mana Kasman,  Kenapa kamu juga ikut-ikutan Amir nakal sekali sampai kelas tergenang begini kalian sekolah mau main-main atau mau belajar?" 

Ibu dan bapak guru Mari kita membayangkan kelanjutan cerita pendek ini kira-kira menurut ibu dan bapak guru kelanjutan cerita apa yang akan terjadi setelah pak Rustam mengeluarkan kalimat penuh amarah tadi 

Apakah murid-murid akan bersikap kooperatif dan membersihkan kelas?

Apakah mereka membersihkan kelas dengan perasaan senang dan ikhlas atau karena takut?

Setelah membersihkan kelas Apakah suasana akan nyaman untuk belajar atau malah merasa segan? 

Mari kita lihat cerita yang kedua  

"Ibu tangan saya digigit oleh Adeo", 

"Bu, tapi Noche mengambil bekal saya bu, dia yang salah" 

"Tapi sakit nih, ada bekas giginya merah Lagi sakit bu",

"Adeo murid baik tidak boleh menggigit teman, kenapa kamu menggigit teman anak pintar tidak kasar begitu ah, sebagai hukuman kamu berdiri di pojok kelas sampai semua temanmu selesai makan ya."

Menurut ibu dan bapak Guru bagaimana kelanjutan cerita ini Akankah Adeo merasa sedih dan gagal karena dihukum di depan teman sekelas?

Apakah Adeo akan memiliki niat dari dalam diri untuk berhenti menyakiti temannya?

Setelah Kejadian ini bisakah Adeo merasa nyaman dan senang dikelas? 

Akankah Norce belajar soal empati?

Nah ibu dan bapak guru, mari kita simak dua cerita tadi dalam versi yang lain 

"Halo, Selamat pagi semuanya."

"Maaf saya tadi diajak Kasman eh semua ikut main."

"Waktu sekolah dulu Bapa juga senang sekali bermain dengan teman-teman apalagi bermain air."

"Ibu tangan saya di gigit oleh Adeo."

"Betul kamu menggigit Norce" 

"Bu, tapi Norce yang mengambil bekal saya bu, dia yang salah." 

"Tapi sakit Bu, nih ada bekas giginya merah Lagi, sakit bu" 

"Adeo, Norce berbuat salah itu tidak apa-apa Ibu tidak akan mencari-cari Siapa yang salah, Ibu hanya mau masalah ini selesai. Yuk sama-sama kita pasti bisa menyelesaikan masalah ini"  

Ibu dan Bapak Guru kira-kira bagaimana kelanjutan kedua cerita berakhir? 

Apakah mungkin anak-anak kelas 11 di kelas pak Rustam akan berlanjut mendiskusikan cara mereka membersihkan kelas melakukannya dengan ikhlas, lalu diikuti dengan suasana belajar yang senang dan penuh semangat?

Bagaimana dengan Adeo dan Norce?

Apakah akan tergali mengapa sebab sebenarnya Adeo menggigit Norce?

Ketika sudah memahami sebabnya, mungkinkah Bu Belen mendorong keduanya untuk mendiskusikan suasana kelas yang nyaman untuk kedua belah pihak 

Tahapan pertama segitiga restitusi menstabilkan identitas merupakan dasar dari segitiga restitusi yang bertujuan mengubah identitas anak yang bersalah dan orang gagal menjadi orang sukses.


 Teori segitiga restitusi percaya jika kita sebagai guru malah mengkritik kesalahannya kita akan membuatnya tetap ada diposisi gagal berada diposisi identitas gagal membuat anak cenderung menyalahkan orang lain tidak mau mendengarkan saran dan sibuk mempertahankan diri ketimbang mencari solusi

Kita bisa menjadi guru praktis yang berusaha meyakinkan anak dan membawanya keluar dari kegagalan dengan mengatakan kalimat-kalimat berikut"

"Berbuat salah itu tidak apa-apa, tidak ada manusia yang sempurna."

"Ibu atau bapak guru juga pernah kok melakukan kesalahan itu."

"Kita bisa menyelesaikan masalah ini."

"Ibu atau bapak guru tidak tertarik pada kesalahanmu, tapi bagaimana mencari solusi dari kesalahan ini." 

"Kamu berhak kok merasa begitu kita sudah mencoba yang terbaik yang bisa kita coba, tidak apa-apa namanya juga belajar kita perbaiki lagi sama-sama."

"Bukan kamu saja yang tidak berhasil dalam pembelajaran ini."

Dengan menyampaikan kalimat-kalimat tersebut ketika murid melakukan kesalahan kita berusaha memberi pemahaman pada murid-murid bahwa kesalahan merupakan bagian dari pembelajaran 

Lewat tahapan Sisi satu segitiga restitusi kita berusaha menyampaikan bahwa salah ataupun gagal itu hal biasa, bagian dari kita belajar untuk terus menjadi lebih baik.

Dengan menormalkan kesalahan dan kegagalan kita tidak membiarkan murid merasa sedih dan emosional berlarut-larut yang membuat mereka tidak bisa mengakses bagian otak untuk berpikir rasional  

Menstabilkan identitas anak membantu murid menjadi tenang kembali ke suasana hati dimana penyelesaian masalah bisa dilakukan ,dengan begitu murid akan terlibat Aktif belajar memperbaiki diri dan keadaan 

Bisa jadi dengan ide-ide yang muncul dari dalam dirinya 

Dengan proses restitusi murid akan terlatih menjadi berdaya dan bertanggungjawab, suasana disiplin positif pun dapat teraih

Ibu dan bapak guru tidak mudah memang mengendalikan diri saat melihat murid-murid melakukan kesalahan, semoga tahapan-tahapan yang telah dirancang oleh Diane gosend ini dapat membantu kita menyikapi perbuatan murid-murid dengan baik,  mendampingi mereka mengambil pelajaran dari setiap suasana termasuk ketika mereka melakukan kesalahan 

Semangat terus belajar ibu dan bapak guru hebat

Link Video Silahkan Klik Disini 

Baca juga tentang: