Pendekatan Interval Nilai

 

Pendekatan Interval Nilai

Pada video ini kita akan mempelajari lebih jauh tentang pendekatan interval nilai untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran

Apa saja yang perlu diperhatikan? Bagaimana pemanfaatannya?

Mari kita simak lewat diskusi Ibu Mara dan Pak Aris guru bahasa Indonesia kelas 7 dan kelas 8 di SMP Tanam Bakti 

“Secara umum bagaimana kemampuan literasi murid-murid kelas 7 yang sekarang naik ke kelas 8 Bu?”

"Di akhir tahun ajaran lalu saya merancang sebuah tugas akhir untuk melihat perkembangan kemampuan literasi anak-anak ini kesimpulan umum dari tugas akhir tersebut Pak”


“Ibu menggunakan pendekatan interval nilai untuk tugas akhir ini ya, Saya belum pernah menggunakan pendekatan ini sebelumnya”

“Betul Pak, karena menurut saya pendekatan interval nilai ini dapat memberikan gambaran situasi para murid, terutama untuk bentuk assessment yang sifatnya praktikal bukan mengukur pengetahuan faktual. Seperti pada tabel ini saya coba membuat pemetaan tentang kemampuan menulis dan membaca para murid lewat tugas akhir resensi buku. Dari sini saya bisa melihat hal apa dari keterampilan menulis murid yang masih perlu diperhatikan.”


“Kalau begitu kejituan kriteria berperan penting dalam pendekatan ini ya Bu. Kalau saya lihat kriteria di tabel ini adalah indikator yang menjadi kriteria tujuan pembelajaran yang pernah kita diskusikan di awal dulu ya?”


“Betul sekali Pak misalnya untuk keterampilan menulis kriteria ketuntasan di sini mengacu pada indikator tujuan pembelajaran yang dirumuskan di awal semester. Awalnya kita buat dulu rubrik untuk menjabarkan poin penilaian setiap kriteria, lalu kita tentukan berapa poin yang diberikan untuk setiap tingkat pemunculan, misalnya kita beri 10 poin untuk setiap pemunculan. Kita asumsikan setiap kriteria bobot penilaiannya sama ya Pak Lalu kita coba lihat tugas salah satu peserta didik ini setelah memeriksa kita masukkan nilainya ke dalam tabel, setelah dimasukkan dalam tabel kita hitung perolehan nilainya dan diubah menjadi persentase hingga akhirnya kita mendapat nilai akhir sebesar 60%”

“Lalu bagaimana tindak lanjut dari hasil penilaian ini Bu?”


“Setelah menyusun kriteria saya lalu menetapkan batas-batas interval termasuk tindak lanjut untuk setiap interval, di sini guru bisa menentukan unsur mana yang akan jadi prioritas perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya. Pada tugas ini fokus saya adalah struktur kalimat dan logika bahasa, maka dari itu saya memberikan proses remedial bagi murid yang belum mencapai 60% melalui tugas tambahan yang memfokuskan pada latihan menulis dengan struktur kalimat dan logika bahasa yang baik”

“Kalau begitu saya juga bisa memanfaatkan hasil ini untuk menetapkan fokus sasaran pembelajaran di minggu-minggu awal tahun ajaran nanti ya Bu”

“Menurut saya itu ide yang sangat baik Pak karena langkah ini dapat membantu guru menentukan fokus prioritas pengajaran berikutnya”

Pendekatan interval nilai dapat dimanfaatkan dalam penilaian berbasis rubrik melalui kriteria seperti yang dibahas dalam ilustrasi tadi maupun melalui nilai tes sama seperti penggunaan rubrik pada penggunaan nilai tes pendidik perlu menentukan intervalnya terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rencana tindak lanjut untuk masing-masing interval.

Sebagai contoh pendidik dapat menentukan interval nilai sebagai berikut:


Angka-angka interval pada tabel hanya contoh pendidik dapat memodifikasinya sesuai kebutuhan karakter peserta didik dan kesepakatan dengan pendidik lain di satuan pendidikan ibu dan bapak 

Bagaimana cara kita menentukan hal ini kita bisa berdiskusi dengan guru lain atau menggali dari berbagai referensi dan yang tidak kalah penting penentuan ini harus berbasis kemampuan siswa di kelas

Selanjutnya nilai dapat diolah sesuai dengan interval yang telah ditentukan. Untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut yang sesuai, misalnya peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal dengan bobot yang sama, maka ia mendapatkan nilai 80%. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial 

Sebaliknya bila peserta didik dapat mengerjakan 9 dari 20 soal, maka ia mendapatkan nilai 45%. Artinya peserta didik tersebut belum mencapai ke tuntasan dan harus mengikuti kegiatan remedial pada bagian tertentu saja.

Selain remedial, pendidik juga dapat melakukan praktik lain sebagai tindak lanjut seperti memodifikasi tujuan pembelajaran atau TP dan alur tujuan pembelajaran atau ATP, memodifikasi instrumen pembelajaran atau membuat program kegiatan yang menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi 

Pendekatan interval nilai dapat digunakan sebagai salah satu pilihan, karena dalam pendekatan ini nilai yang tersaji adalah kisaran bukan satu angka mutlak yang kadang kala mengarah pada pelabelan tertentu terhadap peserta didik 

Kriteria yang melengkapi kisaran nilai bisa menjadi deskripsi yang dapat membantu pendidik menentukan langkah selanjutnya

Selamat mencoba ibu dan bapak guru

Link Video Silahkan Klik Disini