Mekanisme Kenaikan Kelas

 

Mekanisme Kenaikan Kelas

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru Indonesia, pada modul ini kita akan membahas mengenai kenaikan kelas pada kurikulum Merdeka

Sebelumnya ibu dan bapak telah mengikuti pembahasan mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran serta tindak lanjutnya 

salah satu implikasi dari ketercapaian tujuan pembelajaran adalah adanya keputusan mengenai kenaikan kelas

“Data penilaian sumatif telah selesai saya kumpulkan ternyata beberapa murid Saya tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas yang ditentukan, dirapat kenaikan kelas Besok pasti akan ada pembahasan panjang mengenai hal ini belum lagi harus menjelaskannya pada orang tua, kalau begitu saya naikkan saja deh nilai semua anak jadi masalahnya bisa cepat selesai deh”

Nah Bagaimana praktek tersebut menurut ibu dan bapak guru Apakah sudah tepat?

keputusan mengenai kenaikan kelas tentunya merupakan hal yang cukup menguras perhatian kita semua disetiap akhir tahun ajaran pendidik perlu memutuskan Apakah peserta didiknya bisa lanjut ke kelas berikutnya atau perlu mengulang belajar di kelas yang sama

Namun tahukan ibu dan bapak bahwa keputusan tersebut nyatanya memiliki dampak yang luas bagi peserta didik banyak penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak memberikan manfaat signifikan untuk peserta didik bahkan cenderung memberikan dampak buruk terhadap persepsi diri peserta didik

Survei PISA di tahun 2018 juga menunjukkan bahwa mengulang pelajaran yang sama selama 1 tahun tidak membuat peserta didik memiliki kemampuan akademik yang setara dengan teman-temannya, melainkan tetap lebih rendah. Selain itu tinggal kelas juga memberatkan secara ekonomi. 

Hasil tes PISA 2018 menunjukkan bahwa di berbagai negara, mayoritas peserta didik yang pernah tidak naik kelas adalah peserta didik yang justru berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah.

Ketika mereka tinggal kelas, biaya untuk mengulang 1 tahun belajar memberatkan keluarga, sehingga mereka semakin rentan putus sekolah.

Dengan demikian kebijakan tidak naik kelas adalah kebijakan yang tidak efisien, baik dari segi kompetensi peserta didik, dari segi psikologis, juga dari segi ekonomi.

Mempertimbangkan besarnya dampak tidak naik kelas bagi peserta didik, keputusan bahwa seorang peserta didik tidak naik kelas haruslah menjadi pilihan paling akhir, namun perlu diingat bahwae keputusan kenaikan kelas tidak diambil atas dasar kasihan, karena ingin menghindari kesulitan administratif atau bahkan menghindari kesulitan dalam mengkomunikasikan hasil belajar kepada orang tua.

Pertimbangan kenaikan kelas diambil dari hasil pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran yang telah dilaksanakan

Pendidik perlu memonitor dan segera mengkomunikasikan permasalahan yang ditemui, misalnya mengenai motivasi belajar, penguasaan kompetensi, atau kehadiran

Secara rutin ajaklah peserta didik berefleksi tentang perjalanan belajarnya dan berikan umpan balik untuk membantu mengatasi hambatan yang dihadapi

Pendidik juga perlu mendorong komunikasi yang lebih aktif dan kerjasama dengan orang tua dalam menentukan strategi untuk membantu peserta didik yang mengalami ketertinggalan

Lalu apa yang perlu pendidik lakukan jika di akhir tahun ajaran tetap ada peserta didik yang tidak memenuhi capaian pembelajaran?

Sebagai guru Merdeka kebutuhan belajar peserta didik adalah hal yang paling utama kita pertimbangkan di setiap keputusan.

Bisa jadi mengulang semua mata pelajaran selama setahun penuh bukanlah kebutuhan belajar peserta didik

Yang mereka butuhkan adalah pendekatan atau strategi belajar yang berbeda, bantuan belajar yang lebih intensif, dan waktu yang sedikit lebih panjang. Maka pendidik dan sekolah perlu memberikan dukungan-dukungan tersebut terhadap peserta didik yang belum menguasai capaian pembelajaran ysng sudah ditentukan.

Hanya pada kasus-kasus luar biasa maka satuan pendidikan dapat menetapkan bahwa seorang peserta didik tidak naik kelas

Namun demikian keputusan ini sebaiknya sudah menjadi pembahasan selama proses pembelajaran dengan orang tua, peserta didik, dan juga satuan pendidikan

Sehingga keputusan tinggal kelas bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba di akhir tahun.

Lalu siapakah pihak yang menentukan kriteria kenaikan kelas?

Dalam kurikulum Merdeka satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan sendiri

kriteria kenaikan kelas acuannya adalah laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik Pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama satu tahun ajaran

Penilaian pencapaian hasil belajar didapatkan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran

Lalu bagaimana dengan mekanisme kenaikan kelas, baik di dalam satu fase maupun di dua fase berbeda?

Mari kita pelajari lebih dalam pada video selanjutnya

Link Video Silahkan Klik Disini

Link