"Hmm aku suka Bahasa Inggris kimia dan olahraga"
"Ah susah sekali, Pertanyaan selanjutnya saja deh"
"Apa ya, duuuh bingung banget"
Salam dan bahagia ibu dan bapak guru.
Pernahkah ibu dan bapak guru berada pada kondisi seperti Satya, maksud hati kita ingin mengajak murid melakukan refleksi tetapi mereka malah tidak bisa menjawab
Nah untuk menyiasatinya kita dapat membuat pertanyaan dalam bentuk kalimat yang lebih konkrit.
Bentuk pertanyaan konkrit yang kita ajukan akan membantu murid mengembangkan kemampuan mengenal dirinya sendiri.
Ini merupakan modal penting untuk menjadi pribadi Mandiri kita mungkin pernah mendengar ada murid merasa salah jurusan saat SMA atau Jika ditanya apa minatnya, mereka menjawab tidak tahu
Selain mungkin karena faktor kurangnya informasi terkait jurusan minat atau karir mungkin saja karena murid tersebut belum dapat mengidentifikasi potensi dirinya sendiri. Oleh sebab itu elemen pertama dalam dimensi Mandiri adalah pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, karena Bagaimana murid dapat menjadi pelajar Mandiri jika belum bisa mengenal potensi dan kekurangan dirinya
Saat murid sudah dapat mengidentifikasi potensi dirinya sendiri ia dapat mengukur dan melihat kemampuan yang sudah dimiliki juga ke arah mana melihatnya berjalan.
Dalam kehidupan sehari-hari murid selalu menemui tantangan yang berubah-ubah Oleh sebab itu mereka dituntut untuk bisa membuat penilaian dan prediksi yang realistis akan rencananya, sehingga mereka dapat terus mengembangkan dirinya Berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang pernah dilakukannya
Jika ada yang belum bisa mengenal dirinya, Bagaimana kita dapat membantu murid untuk memahami diri dan situasi yang dihadapi?
Kita dapat mengajak murid melakukan refleksi. Di dalam refleksi murid dapat mengevaluasi mengidentifikasi dan menganalisis situasi diri dan lingkungannya sehingga ia dapat menetapkan strategi terbaik bagi dirinya di masa mendatang
Untuk jelasnya dalam elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi terdapat dua Sub-element yaitu
- Pertama mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi dan
- Kedua mengembangkan refleksi diri
Mari bersama-sama lihat penerapannya di setiap jenjang
Pada jenjang PAUD Salah satu cara untuk membantu murid mengenali dirinya adalah dengan membuka sesi bercerita. Berikan ruang, saat mereka bercerita jangan potong ceritanya, apalagi merendahkan
Misalnya kita mengadakan sesi Tunjukkan atau ceritakan.
Di dalam sesi ini murid dapat menceritakan atau menunjukkan hal yang menurutnya menarik boleh benda kesayangannya boleh menceritakan kejadian senang dan sedih atau cerita lainnya yang menurutnya menarik
Dalam sesi ini juga dibuka sesi pertanyaan Bagi siapapun yang ingin bertanya. Sesi lain juga bisa kita lakukan misalnya ada murid yang baru menyelesaikan satu permainan guru boleh bertanya seperti
"Tadi ketika kamu menggambar Ibu lihat kamu menghapus berulang-ulang Kenapa?"
Dengan pertanyaan pemantik yang konkret seperti ini membantumu lebih mudah menjawab jika sudah selesai jangan lupa apresiasilah capaiannya dengan menyebutkan tindakannya
Pada jenjang SD terutama fase C Seperti apa capaiannya?
Guru juga dapat memberikan contoh pemberian apresiasi tindakan murid pada praktik sehari-hari, misalnya saat murid berhasil mengantri selain itu kita juga dapat membuat satu poster refleksi yang dibahas pada akhir minggu. Guru dapat membuka pertanyaan pemantik yang konkret, kemudian murid dapat bercerita dan menuliskannya di poster kelas setelah itu ajaklah murid untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi Bagaimana cara mengatasi tantangan dan kendala yang sudah dilalui
Setelah sini Selesai guru dapat memberikan umpan baliknya terkait masalah yang sedang didiskusikan
Mari kita lihat capaian pada jenjang SMP
- Aku tahu
- Aku ingin tahu dan
- Yang aku pelajari
Kolom terakhir berisikan pengetahuan apapun yang murid telah bangun. Di bagian bawah kolom kembali terdapat catatan sekarang Aku ingin tahu sebagai catatan rencana tindak lanjut murid mengenai materi ini di pembelajaran selanjutnya
Jurnal ini membantu murid untuk memonitor perkembangannya sendiri sejauh apa mereka sudah melangkah dan rencana realistis seperti apakah yang dapat mereka lakukan atau kembangkan berikutnya
Terakhir adalah jenjang SMA atau SMK berikut adalah capaiannya
Ibu dan Bapak juga dapat memodifikasi kolom-kolom poster atau jurnal yang kita bahas pada jenjang sebelumnya untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Murid SMA
Langkah lainnya untuk membantu murid berefleksi adalah melakukan kegiatan mentoring. Tentukan waktu misalnya dalam satu bulan sekali murid dapat memilih dengan siapa ia ingin dimentori. Pemilihan mentor bisa guru teman atau yang lain seperti alumni jika memang sekolah menyediakan aksesnya
Dalam kegiatan mentoring murid bukan hanya berefleksi tetapi juga berkesempatan mendapatkan umpan balik dari mentornya.
Murid dapat belajar dari pengalaman dirinya dan orang lain sehingga ia dapat mengidentifikasi karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan, juga hal-hal yang berpotensi menghambat pilihan karirnya di masa mendatang
Nah ibu dan bapak guru alur perkembangan dan capaian perkembangan murid di setiap fase dapat kita lihat secara detail di naskah akademik ya
Wah tidak terasa kita sudah sampai di akhir materi ini, praktik mengajak murid untuk refleksi dapat dibiasakan sejak usia dini. Yang perlu diperhatikan saat kita melakukan praktik refleksi dengan murid adalah Bagaimana sikap dan bentuk kita
Ciptakan kondisi yang positif dan Berikan pertanyaan terbuka ya supaya murid tidak merasa terhakimi dan kegiatan refleksi dapat berjalan dengan maksimal
Terkait refleksi Ibu dan Bapak juga dapat melihat video pada materi refleksi atau pada topik perencanaan pembelajaran
Sekian materi elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Semangat terus ibu dan bapak guru
Salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini