Elemen Kepedulian


Elemen Kepedulian

Salam dan bahagia, ibu dan bapak guru 

Jumpa lagi di topik dimensi bergotong-royong dalam profil pelajar Pancasila 

Di video kali ini akan membahas elemen kepedulian. Elemen kunci kedua dari dimensi bergotong-royong.

Elemen kepedulian terdiri dari dua Sub elemen yaitu 

  • Tanggap terhadap lingkungan sosial dan 
  • Persepsi sosial 

Ibu dan bapak guru selama ini sudah sejauh mana kita mengajak murid-murid tanggap terhadap lingkungan, mengapresiasi penjaga sekolah, misalnya di dalam konteks dimensi bergotong-royong sub elemen tanggap terhadap lingkungan berarti tanggap terhadap keadaan di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. 

Penguatan elemen ini dimulai dari jenjang PAUD dengan mengenali dan mengapresiasi orang-orang yang ada dirumah dan disekolah.

Pada jenjang SD murid-murid diharapkan peka dan dapat mengapresiasi lingkungan sosial murid-murid juga sudah menjalankan peran sosialnya dan menjaga keselarasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain 

Pada jenjang SMP murid-murid naik tingkat tidak hanya tanggap terhadap lingkungan sosial tapi juga Mulai berkontribusi sesuai kebutuhan masyarakat 

Sementara di jenjang SMA atau SMK murid-murid didorong untuk berkontribusi membuat keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya 

Misalnya warga di sekitar Desa Gunung sedang bekerja bakti memperbaiki pagar sekolah. Kekuatan sub-elemen tanggap terhadap lingkungan digambarkan murid SD Desa Gunung dengan berterima kasih serta memberikan apresiasi pada warga yang sedang bekerja bakti misalnya dengan mengambilkan minum 

Pada jenjang SMP sikap ditunjukkan dengan ikut serta bekerja memperbaiki pagar 

Di jenjang SMA atau SMK murid diharapkan membuat keadaan menjadi lebih baik Misalnya mengusulkan membagi warga kedalam kelompok kerja yang efisien 

Ibu dan bapak guru kita akan masuk pada sub elemen kedua dalam elemen kepedulian yaitu persepsi sosial 

Dalam konteks dimensi ini versi sosial berarti memahami mengapa orang lain bereaksi dan melakukan tindakan tertentu 

Pelajar Indonesia didorong Memahami dan menghargai lingkungan sosialnya. Pelajar juga dicita-citakan dapat menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak 

Sub-elemen ini juga berkaitan dan saling menguatkan dengan elemen akhlak kepada manusia pada dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, juga berkaitan dengan elemen komunikasi dan interaksi antarbudaya pada dimensi berkebhinekaan Global 

Pada jenjang PAUD sub-elemen persepsi sosial dapat dikuatkan dengan mendorong mengenali berbagai reaksi orang disekitar misalnya sedih, bahagia, marah atau ekspresi lainnya 

Di Akhir Yang SD murid diharapkan mampu mengenali berbagai reaksi orang lain memahami penyebabnya dan menerapkan pengetahuan tersebut 

Di tingkat SMP murid belajar untuk menggunakan pengetahuan mengenali berbagai reaksi orang lain dan memahami penyebabnya untuk bertindak tepat sehingga mendapat Respon yang diharapkan 

Setelah lulus dari jenjang SMA atau SMK murid diharapkan mampu melakukan tindakan yang tepat agar mendapat Respon yang diharapkan Dalam rangka penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan 

Dalam prakteknya, misalnya penjaga sekolah terlihat menunduk terdiam wajahnya Sedih dan beberapa kali menghela nafas. Stelah ditanya penyebabnya adalah karena anak penjaga sekolah sedang sakit.

Murid SD dengan suka elemen persepsi sosial akan menanyakan perasaan penjaga sekolah setelah mendapatkan jawaban dari penjaga sekolah mereka berupaya untuk melaporkannya pada gurunya 

Pada jenjang SMP sikap ditunjukkan dengan bertindak misalnya membawakan makanan dari rumah 

Di jenjang SMA atau SMK murid diharapkan bertindak menginisiasi penyelesaian masalah seperti mengusulkan dan membantu penjaga sekolah mengurus pengobatan gratis atau terjangkau melalui jaminan kesehatan 

Ibu dan bapak guru, kita dapat menguatkan elemen kepedulian yang terdiri dari dua suplemen yang telah kita bahas melalui pembiasaan yang konsisten dalam semua program kurikulum.

Kita lihat cerita berikut yuk 

Pak awan mengajar di sekolah SMP buara Asri yang terletak dipinggir sungai besar. Murid-murid di kelas pahlawan sedang belajar mengenai produk teknologi ramah lingkungan. Pak awan bercerita mengenai tingginya polusi di sekitar lingkungan termasuk di sungai. 


Setelah berdiskusi murid-murid sepakat bahwa akan sangat membantu jika ada cara untuk menjernihkan air sungai tersebut. Akhirnya kelas memutuskan untuk membuat Prototype. Penjernih air sederhana secara berkelompok.

Pak awan meminta murid berdiskusi untuk menyelesaikan kebutuhan kelompok. Ada yang mengumpulkan dan membuat peralatan terlalu Ada pula yang bekerja membuat lembar amatan percobaan setelah itu penjernih air diuji coba dengan menggunakan air sungai di sekitar sekolah 

Setelah proses selesai Pak Wawan mengajak murid-murid berefleksi mereka merefleksikan peran masing-masing bagaimana kontribusi peran tersebut terhadap pekerjaan kelompok, serta bagaimana mereka membantu satu sama lain untuk menyelesaikan permasalahan yang ada 

Mereka juga memikirkan apa dampaknya kepada masyarakat sekitar jika prototipe mereka bisa direalisasikan 

Melalui mata pelajaran yang diajarkannya Pak awan mengajarkan muridnya untuk mengambil peran dalam lingkungan sosialnya 

Dalam lingkup kelas murid belajar berkontribusi sesuai peran dan pembagian tugas dalam kelompok walaupun solusi baru berupa Prototype sederhana namun seiring dengan perkembangan karakter dan ilmu murid nantinya bisa saja Prototype ini bisa direalisasikan nantinya 

Apa yang dilakukan Pak Awan tadi dapat dilakukan pula di jenjang dan mata pelajaran lain disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan murid 

Di kelas PAUD Aktivitas ini bisa dilakukan misalnya dengan bermain permainan perasaanku. Guru menyiapkan kartu ekspresi gembira dan sedih untuk tiap murid. Setelah itu guru membacakan premis misalnya aku tidak boleh menonton TV, aku bangun pagi karena harus pergi ke sekolah, kemudian murid diminta memilih kartu yang menggambarkan perasaannya ketika mendengarkan premis tersebut 

Validasi perasaan murid, lalu ajak murid berefleksi, mengapa ia merasakan perasaan tersebut melalui cerita teman-teman sekelasnya murid PAUD dapat mempelajari beragam perspektif dan alasan yang ada dibalik satu perasaan. Dengan menguapkan elemen kepedulian kita mendorong murid-murid memahami kebutuhan dan kemampuan diri serta lingkungannya 

Semangat mendidik sosok profil pelajar Pancasila Ibu dan bapak guru hebat 

Salam dan bahagia

Link Video Silahkan Klik Disini