Salam dan bahagia ibu guru
Selamat datang di modul dimensi bergotong-royong
Seperti apa sih harapan dari dimensi ini dalam diri pelajar Indonesia?
Ayo kita pelajari langsung dari para pelajar kita
Teman-teman, kalian merasa enggak sih akhir-akhir ini cuaca kita nggak nentu banget. Ini kan masih bulan Juni, seharusnya masih kemarau, tapi kok curah hujan lebih banyak Yo kalian rasa ndak sih?"
"Aku kira cuman saya saja merasa begitu, ternyata kamu juga. Pernah tuh hari yang lalu pagi-pagi panas sekali, tapi tiba-tiba siangnya langsung hujan deres gitu"
"Padahal ini belum masuk musim penghujan, seharusnya karena musim penghujan itu baru masuk bulan Oktober sampai Maret sekarang masih bulan Juni"
"Nah pas banget aku juga sempet nonton di televisi katanya di Kutub Utara itu banyak es sudah mulai mencair loh, bahkan menurut berita es di Kutub Utara saat ini mencair dua kali lebih cepat, terus ono Profesor ngomong nek beruang kutub diperkirakan musnah akhir abad ini."
"Bah sepertinya memang masalah pemanasan global ini sudah bener-bener terjadi ya kira-kira apa yang bisa kita lakukan buat mencegah itu ya"
"Kalau menurutku kita memulainya dari hal yang dekat sekali dengan kita ya Misalnya kita coba ajak teman-teman di sekolah untuk menggunakan kendaraan umum atau sepeda waktu ke sekolah terus bisa juga ajak mereka untuk menghemat penggunaan air dan listrik selama disekolah"
"Ah, setuju sekali, kita ajak semua warga sekolah buat menjalankan gaya hidup "zero wate" dan hemat energi Yuk."
"Kita ajak mereka buat hemat pakai air, buat hemat energi, buat pakai kendaraan umum ,buat bawa alat makan, atau bekal dan minum sendiri. Ben bisa mengurangi sampah kan"
"Setuju"
"Yey, besok kita mulai sampaikan Ide ini ke guru ya habis itu baru kita ajak teman-teman lainnya untuk bergabung.
Apa yang mereka lakukan adalah bentuk dari kolaborasi bersama-sama merencanakan tujuan bersama-sama berusaha mencapainya dengan saling memberi dukungan positif saling terhubung dan terkoordinasi
Agar mampu berkolaborasi dengan lebih optimal diperlukan perkembangan dimensi Mandiri yang baik pada setiap murid, nantinya mereka akan melakukan perannya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama
"Hai swasti tadi kamu habis makan apa itu?"
"Oh aku habis makan kentang yang dibeli dari kantin pas sebelum pulang tadi, Wenak pol rasane"
"Lah terus kenapa sampah bekas makannya kau masukin ke tas?"
"Soalnya nggak ada tempat sampah"
"Wow kamu anaknya perduli sangat dengan lingkungan Ya, Beta salut banget. Kita harus coba kaya Swasti teman-teman, tapi memang di sekitar jalan pulang ke rumah ini gak ada tempat sampah ya Jadi kita harus tanggung jawab sama sampah yang kita bawa, harus kita simpan dulu sampai menemukan tempat sampah"
"Nah bener kali itu jangan sampai kita meninggalkan sampah sembarangan dan sebetulnya itu gampang banget kan Tinggal kita masukkan ke kantong atau tas atau tinggal kita pegang aja bawa sebentar sambil jalan, sambil cari tempat sampah apalagi kalau lebih tempat umum, itu wajib kali"
"Dan sebetulnya lewat aksi kecil itu, kita bisa ikut serta buat jaga bumi kita, jaga fasilitas umum juga ya teman-teman. Aksi kecil tapi dampaknya besar"
Untuk menjaga fasilitas umum dan tempat publik agar nyaman digunakan oleh siapa saja, kita harus bergotong-royong untuk menjaganya ini adalah salah satu wujud dan praktik dari kepedulian
Praktek ini tidak bisa dilepaskan dari dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, karena menjaga fasilitas umum dan tempat publik merupakan bagian dari pengalaman akhlak terhadap alam
"Halo Teman-teman kalian sudah lama menunggu?"
"Belum kok ayo kita langsung pergi saja"
"Masing-masing tiketnya sudah siapkan Ya"
"Sudah siap"
"Ibu Mari silahkan duduk"
"Daya tujuan kita masih jauh loh kamu mau duduk di kursiku"
"Enggak papa saya masih kuat berdiri"
"Silakan kakak nona ini duduk saja kasihan adenya"
"Yah silakan Bu"
"Yah kalian Keren ya, mau berbagi untuk mereka yang lebih membutuhkan kalau pegal kita gantian aja ya nanti kalau ada yang lebih membutuhkan kita bisa berdiri sama-sama"
Apa yang ditunjukkan oleh keempat karakter dalam kereta adalah bentuk dari elemen berbagi. Berbagi tidak selalu bersifat materi tetapi kita bisa berbagi banyak hal mulai dari waktu, jasa, pikiran, hingga kesempatan, karena berbagi akan membuat setiap pelajar Indonesia menjadi pribadi yang siap untuk membangun hubungan dan memberikan sayap kepada ke manusiaan
Bagaimana ibu dan bapak guru. Apakah sudah lebih terbayang harapan dari pelajar yang memiliki dimensi bergotong-royong
Dimensi ini mengharapkan agar setiap pelajar Indonesia memiliki karakter yang kolaboratif, empati, dan peka. Jika kita ulas lagi dimensi ini terbagi kedalam tiga elemen yaitu elemen
- kolaborasi
- kepedulian
- berbagi
Pada materi-materi Selanjutnya, Ibu Bapak akan belajar lebih dalam mengenai tiap elemen yang ada di dalam dimensi ini Serta penerapannya dalam pembelajaran di kelas
Sampai jumpa ibu dan bapak guru
Salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini