Salam dan bahagia ibu dan bapak guru
Dalam menyusun rancangan program pembelajaran yang utuh ibu dan bapak guru pasti mempertimbangkan dan memikirkan banyak sekali komponennya assessment dan tindak lanjutnya adalah komponen yang memegang peran penting dalam proses pencapaian kompetensi para murid
Hasil analisis assessment juga membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran dan intervensi yang tepat bagi para murid.
Bagaimana contoh praktiknya? Apakah rumit?
Mari kita ikuti pengalaman ibu Lia dan Ibu Dini keduanya adalah guru matematika sekolah dasar.
Ibu Lia mengajar murid-murid di fase B sementara Ibu Dini mengajar di fase A, kesulitan terbesar Ibu Lia adalah dalam Melakukan asesmen
Ibu Lia merasa bahwa assessment merepotkan dan tidak membantunya dalam proses mengajar atau dalam membangun kompetensi para siswa
Ibu Lia Melakukan asesmen hanya untuk mendapatkan nilai pengisi rapor murid ia tidak berfokus menggunakannya untuk tindak lanjut dalam proses pembelajaran para murid menuju tercapainya kompetensi
Ibu Lia sering melakukan tes tertulis metode assessment lain dianggap rumit dampaknya adalah kompetensi murid tidak tercapai karena assessment tidak selesai dianalisis hingga menjelang akhir semester hasil asesmen tidak segera dikomunikasikan pada murid-murid murid bosan dan jadi tidak suka matematika karena seringnya tertulis manfaat assessment pun tidak dirasakan oleh murid maupun ibunya sendiri sebagai guru assessment tidak digunakan sebagaimana fungsinya
Ibu lia merasa rendah diri karena kemampuan dan kompetensi murid-muridnya sulit berkembang. Ia banyak mengalami kegagalan dan membuat kekeliruan dalam merencanakan assessment dan tindak lanjut
Ibu Lia kemudian menerapkan pola pikir bertumpuk Ia pun mencoba menerapkannya kedalam profesinya sebagai guru
Pola pikir ini mendorong Ibu Lia untuk lebih eksploratif setelah menanamkan pola pikir bertumbuh
Pertama Ibu Lia belajar dari pengalaman Ibu Lia membuat perencanaan yang lebih baik saat akan menyampaikan materi pengukuran berat dan panjang di kelas 4 atau fase B
Kedua Ibu Lia mengawali rangkaian pembelajaran dengan Melakukan asesmen diagnostik yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman murid murid terhadap materi kelas 3 tentang satuan panjang dan berat
Ketiga Ibu Lia merencanakan tindak lanjut hasil asesmen diagnostik dengan mengubah strategi mengajarnya
Keempat tindak lanjut untuk para murid juga dilakukan Ibu Lia pun berdialog langsung dengan murid yang masih kesulitan untuk menemukan penyebab dan solusi intervensi bagi para murid yang belum paham seperti pembahasan ulang latihan tambahan Buddy system dan sebagainya
Kelima Ibu Lia menggunakan metode assessment selain tes yaitu observasi dan performa dibantu instrumen catatan anekdotal rubrik dan checklist hasilnya ia tidak lagi kualahan memeriksa tumpukan tes asesment bisa dilakukan dengan cepat analisisnya pun efisien Lanjut dan umpan balik bisa segera diterapkan pada para murid
Keenam Ibu Lia melibatkan murid dalam asesmen masing-masing murid diajak untuk melakukan refleksi proses pembelajaran sebagai assessment diri atau self assessment. metodenya observasi dengan instrumen rubrik dan checklist yang telah disiapkan guru. Para murid belajar untuk secara mandiri mengenali kendala-kendalanya belajar dan menemukan solusi dengan acuan pola pikir bertumbuh
Ketujuh berdasarkan hasil analisis asesmen formatif Ibu Lia bisa segera melakukan tindak lanjut seperti:
A. segera memberikan umpan balik dialogis bagi para murid
B segera mengubah strategi belajar jika diperlukan
C segera melakukan intervensi bagi para murid yang membutuhkan
Dengan fungsi asesmen yang berjalan baik maka:
a. proses pembelajaran bisa berjalan lancar
b kompetensi murid bisa tercapai
c minat dan antusiasme murid terhadap matematika terjaga
Data yang telah dikumpulkan Ibu Lia dari asesmen formatif dan sumatif bisa digunakan untuk mencatat pembelajaran di tahap selanjutnya
Pekerjaan Ibu Lia lebih efektif dan efisien. Kemajuan para murid pun bisa terus difasilitasi dengan baik. Assessment dan tindak lanjut tidak lagi dipandang Ibu Lia sebagai merepotkan dan rumit
Mari kita ikuti pengalaman Ibu Dini yang mengajar matematika pada murid-murid di kelas 1 atau fase A. Selama ini Ibu Dini tidak melakukan asesmen diagnostik alasannya :
a asumsi bahwa semua murid baru di sekolah dasar pasti belum mengenal angka dan belum bisa berhitung
b. Program Pembelajaran bisa dipakai ulang setiap tahun tanpa modifikasi
dampaknya :
A program pembelajaran yang dilaksanakan di kelas tidak sesuai dengan kebutuhan para murid
B suasana belajar yang kondusif tidak tercapai, murid yang sudah bisa merasa bosan dan mulai gaduh mengganggu murid lain yang ingin dan perlu belajar
C. Minat dan antusiasme belajar murid tidak terbangun
Ibu Dini segera melakukan perubahan ia mengawali pembelajaran dengan asesmen diagnostic test lisan sambil bermain, dibantu instrumen rubrik dan checklist, hasilnya digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran dengan diferensiasi sesuai kebutuhan para murid yang berbeda-beda
Strategi mengajar kali ini lebih efektif bagi para murid yang sudah mengenal angka dan bisa berhitung juga untuk para murid yang benar-benar baru belajar suasana kelas kondusif untuk berkegiatan dan dipenuhi antusiasme belajar asesmen formatif dilakukan berkala menggunakan metode observasi dan performa dibantu instrumen rubrik dan catatan anekdotal hasil analisisnya menunjukkan bahwa sebagian besar murid masih mengalami kesulitan
Ibu Dini lalu mengubah strategi belajar antara lain dengan:
- mengganti alat bantu mengajar dan
- mengantarkan materi lewat dongeng
- intervensi untuk murid yang kesulitan dengan penjelasan dan bantuan individual
- tindak lanjut untuk murid-murid yang masih kesulitan juga mencakup keterlibatan orangtua untuk pengulangan materi di rumah pola pikir bertumbuh pun ditularkan pada para orangtua
a semakin banyak murid yang mencapai kompetensi karena strategi ajar yang baru intervensi dan tindak lanjut berhasil baik
Dari pengalaman Ibu Lia dan Ibu Dini beberapa hal bisa dicatat :
- Tentukan metode instrumen dan jenis asesmen
- Analisis hasil asesmen dilakukan sesegera Mungkin
- Berdasarkan hasil analisis assessment Tentukan tindaklanjut
Komunikasikan hasil asesmen pada murid melalui dialog didasarkan pada pola pikir bertumbuh
Fungsi assessment untuk memfasilitasi kemajuan belajar para murid akan berjalan baik ketika hasil bisa segera diketahui dan dikomunikasikan pada para murid serta tindak lanjut yang tepat bisa Segera dilaksanakan
Bagaimana dengan pengalaman ibu dan bapak guru sendiri dalam Melakukan asesmen dan melaksanakan tindak lanjutnya Apakah ada hal baru yang ingin ibu dan bapak terapkan dalam Menindaklanjuti hasil asesmen agar mendukung perkembangan para murid
Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini
Baca Juga Tentang: