P5 3.0 - Merancang Modul Projek



P5 3.0 - Merancang Modul Projek

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru, apa kabar semoga kita selalu dalam keadaan sehat..

Secara garis besar kita akan mengenal empat komponen dalam Modul Project. Cara mengidentifikasi dan menentukan tujuan belajar, merancang desain model Project efektif, serta menentukan bentuk essesment yang sesuai.

Ibu dan bapak guru,  Apakah yang dimaksud dengan modul Project?

Modul Project penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

Modul Project dirancang sesuai fase atau tahap perkembangan murid-murid kita, serta dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila.

Apa tujuan perancangan sebuah modul Project?

Modul Project dapat digunakan sebagai panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan project. Modul project profil dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya.

Komponen-komponen ini dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran, Ada empat komponen utama dalam sebuah modul Project yaitu

  1. Profil modul 
  2. Tujuan 
  3. Aktivitas dan 
  4. Assessment 

Pada prinsipnya guru atau tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam Modul Project sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan murid. 

Modul dapat diperkaya dengan menambahkan beberapa komponen berikut ini

  • Deskripsi singkat Projek Profil
  • Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri murid.
  • Alat bahan serta media belajar yang perlu disiapkan dan 
  • Referensi pendukung.

Guru boleh membuat modul project sendiri menggunakan modul Project yang telah tersedia, bahkan mengkreasikan modul yang sudah ada dan menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing.

Ibu dan bapak guru perlu menetapkan tujuan belajar yang jelas dan objektif didalam modul Project, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efisien.

Tujuan belajar harus sesuai dengan karakteristik murid, kurikulum, dan profil pelajar Pancasila.

Silabus kurikulum dan aneka referensi tentang profil pelajar Pancasila tentunya sudah tersedia dan dapat diakses dengan mudah oleh ibu dan bapak guru.

Tugas kita selanjutnya Memahami murid-murid kita ini dapat dimulai dari mengidentifikasi aneka kebutuhan mereka. Misalnya murid-murid kita Ternyata banyak yang menyenangi kegiatan praktek langsung atau hands-on. Kita juga perlu mengetahui sejauh mana kemampuan murid-murid kita Adakah kemampuan prasyarat yang perlu mereka kuasai, sudahkah mereka menguasainya jika belum maka apa yang bisa guru lakukan? Memodifikasi kegiatan atau mengajarkan kemampuan prasyarat itu terlebih dahulu.

Konteks keluarga sosial dan budaya juga menjadi bahan pertimbangan yang penting dengan berdiskusi dengan murid dan rekan guru yang lain, kita dapat mendapatkan gambaran sekaligus masukan terkait konteks ini.

Nah agar lebih jelas, Yuk kita belajar bersama teman-teman guru kita salah satunya bu Dora dari SD Perintis. Bu Dora adalah seorang guru kelas 4 SD, ia hendak mendiskusikan topik pengelolaan sampah bersama murid-muridnya topik ini merupakan turunan dari tema gaya hidup berkelanjutan 

Dari hasil asesmen diagnostik yang dilakukan bu Dora pada awal kegiatan terlihat bahwa murid-murid Bu Dora adalah anak-anak yang kreatif senang bergerak serta cukup terampil dalam membuat perencanaan 

Setelah berdiskusi mereka sepakat bahwa Project yang akan mereka lakukan untuk tema ini adalah memilah sampah berdasarkan bahannya.

Dengan melihat perkembangan anak pada usia kelas 4 SD Bu Dora melihat murid-muridnya sudah mampu melakukan hal tersebut. Apalagi memilah sampah adalah kebiasaan pengelolaan sampah yang baik untuk dilakukan sejak kecil. Bu Dora banyak mengajukan pertanyaan pemantik yang bertujuan untuk mencari tahu bentuk kontribusi yang dapat dilakukan murid-muridnya dalam project ini.

Dari diskusi tersebut maka beberapa tujuan belajar yang dapat ditetapkan oleh Bu Dora dalam modul projeknya adalah:

  • Mengenal cara memilah sampah sebagai bagian dari pengelolaan sampah rumah tangga 
  • Melakukan pemilahan sampah rumah tangga secara mandiri seperti plastik kardus kertas dan kaca 
  • Mengajak orang lain untuk turut melakukan pemilihan sampah di rumah masing-masing.


Ibu dan bapak guru hebat asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam Project profil. Oleh karena itu dalam merencanakan dan menyusun Project profil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

Pertimbangan keberagaman kondisi murid dan sesuaikan metode assessment. Tidak semua jenis assessment cocok untuk semua kegiatan dan individu murid. Asesmen yang beragam dapat membantu guru dan murid merasakan pembelajaran yang berbeda.

Ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk memandu pembuatan asesmen ini adalah contohnya

  • Berapa jumlah murid yang terlibat dalam projek profil?
  • Seberapa besar perbedaan kompetensi murid?
  • Bagaimana tingkat keberagaman budaya, sosial dan ekonomi murid?
  • Apakah keberagaman itu bisa menjadi hambatan dalam pembelajaran?

Asesmen yang dibuat bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi juga berfokus pada dimensi, elemen dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang disasar.

Indikator perkembangan sub-elemen berguna untuk mengetahui kemajuan pencapaian tujuan Project.  Hasil dari asesmen formatif yang dilakukan diawal Project dapat dipakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan murid.

Ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan indikator performa murid ketika merancang asesmen formatif dan sumatif. Misalnya murid dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen dan pengembangan rubrik.

Guru juga dapat membimbing murid dalam menggunakan rubik atau kriteria penilaian, agar mereka merasa terlibat dalam mengelola dan menilai proses pembelajaran mereka sendiri 

Saat berdiskusi mengenai bentuk Project Bu Dora dan murid-muridnya juga dapat sekaligus menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan. Bu Dora dapat bertanya kepada mereka mengenai cara yang tepat untuk mengukur dan memantau pelaksanaan projek mereka 

Tentunya ide dan masukan dari murid bermacam-macam, Bu Dora memilih tiga bentuk assesmen yang akan mereka lakukan yaitu 

  • Checklist, untuk mengetahui seberapa rutin murid-murid melakukan pemilahan sampah di rumah 
  • Foto,  saat proses pemilahan sampah sebelum versus-sesudah yakni sebelum memilah dan sesudah inilah proses tindak lanjut yang dikirim ke pusat daur ulang diserahkan ke pemulung digunakan kembali 
  • Jurnal refleksi, berfungsi sebagai catatan reflektif selama proyek berlangsung 

Apalagi ya Apakah ibu dan bapak guru memiliki ide menarik yang lain. Ibu dan bapak guru yang baik pemerintah telah menyediakan beragam contoh modul project dari berbagai fase dan tema yang berbeda untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengelolaan proyek 

Namun sebagai guru kita memiliki kemerdekaan untuk membuat sendiri memilih dan memodifikasi modul Project yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan murid kita.

Jangan ragu untuk terus berkarya ibu dan bapak guru, Selamat berpojek.

Salam dan bahagia

Link Video Silahkan Klik Disini