Mengatasi Perundungan di Sekitar Kita

 

Mengatasi Perundungan di Sekitar Kita

Halo ibu bapak, kali ini kita akan sama-sama cari tahu seperti apa seharusnya guru bersikap terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perundungan.

Untuk mengetahui seperti apa respon yang bijak dalam menyikapi perundungan kita perlu identifikasi terlebih dahulu siapa saja pihak yang terlibat 

1. korban atau orang yang menjadi target aksi perundungan 

2. pelaku perundungan 

3. bystanders atau penonton 

Nah karena pihak-pihak yang terlibat dalam perundungan, memiliki kekhasan yang masing-masing, maka dibutuhkan pendekatan yang khusus terhadap setiap pihak 

Apa respon Ibu dan Bapak ketika mendengar anak dirundung?

Lewat layanan responsif yang disediakan oleh bimbingan dan konseling, ibu dan bapak dapat mengadakan sesi konseling bersama korban. 

Alih-alih menghakimi, menyalahkan atau meragukan apa yang dialami korban, ibu dan bapak bisa mendengarkan dan merespon dengan penuh empati, mengelola emosi menjadi kunci kita dapat merespon cerita korban dengan lebih bijak. 

Jangan lupa yakinkan korban bahwa perundungan bukan salahnya. Perundungan dapat terjadi pada siapapun, dan kapanpun

Ingatkan juga bahwa ibu, bapak dan sekolah berada di sisi korban, sehingga korban tidak merasa sendirian 

kedua memberi dukungan. Dari cerita korban dan observasi, ibu bapak identifikasi kebutuhan korban, Apakah Ia membutuhkan pendampingan, perawatan luka fisik, dukungan psikologis, dan kebutuhan lainnya.

Setelah itu ibu dan bapak dapat membuat catatan berupa kronologi berdasarkan cerita korban menggunakan pertanyaan berikut:

Kronologi ini bersifat rahasia, jika dibutuhkan untuk diserahkan ke pihak lain untuk penanganan kasus,  harus dilakukan berdasarkan persetujuan korban

Selanjutnya Ibu dan Bapak dapat memverifikasi kronologi tersebut. Lakukan klarifikasi kebenaran informasi jangan lupa juga untuk mendokumentasikan bukti kejadian atau kasus 

Terakhir, analisis masalah Bapak Ibu diharapkan mampu menentukan tindakan apa yang tepat dalam kasus perundungan yang sedang ibu bapak tangani 

1. Apakah diselesaikan secara internal 

2. atau membutuhkan rujukan ke pihak lain seperti orang tua, Puskesmas, P2TP2A, UPTD PPA, atau unit pelaksana Teknis Daerah perempuan dan perlindungan anak dan kepolisian. Jangan lupa semua langkah yang diambil harus berdasarkan persetujuan korban ya 

Lalu bagaimana sikap kita terhadap pelaku perundungan? 

Tahukah bapak Ibu kalau perundungan dapat disebabkan dan menyebabkan Efek domino. Dalam beberapa kasus pelaku perundungan di sekolah mungkin merupakan anak yang berjuang terhadap trauma di masa lalu. Tidak jarang juga mereka berjibaku dengan perasaan rendah diri, kecemasan dan perasaan tidak nyaman yang lain 

Menjadi agresif terhadap orang lain, diduga dapat memberi kekuasaan dan kontrol yang mungkin tidak bisa ia penuhi sebelumnya. Lagi-lagi mendengarkan jadi jurus jitu awal mula mencari titik terang kasus perundungan 

Ibu dan bapak didorong mendengarkan secara empatik terhadap pelaku perundung, terlebih jika pelaku adalah anak berusia di bawah 18 tahun, artinya mereka dianggap belum memiliki kekuasaan penuh atas sikap dan keputusan yang mereka buat

Kelola emosi, agar pelaku tidak takut untuk menceritakan apa yang ia lakukan saat kejadian perundungan ataupun hal-hal sebelum kejadian perundungan, termasuk tentang trauma mereka 

Sangat lumrah apabila anak-anak tidak dapat mengartikulasikan perasaan dan menggambarkan situasinya, butuh waktu untuk memproses hal tersebut 

Bapak Ibu juga sangat diperkenankan untuk meminta bantuan tenaga ahli untuk berkomunikasi dengan pelaku 

Kedua, coba untuk petakan masalah bersama dengan anak. Ibu dan bapak bisa mengajak pelaku untuk memahami sudut pandang korban dan secara aktif berefleksi bahwa apa yang pelaku lakukan adalah perbuatan yang kurang bijak dan dapat berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain 

Coba bayangkan Jika kamu adalah Ani, baju renang hadiah Mama kamu dirusak teman apa yang akan kamu rasakan? Karena baju renang satu-satunya Ani tidak dapat mengikuti pelajaran renang di hari Rabu ini 

Ketiga, memberikan konsekuensi akibat tindakan yang dilakukan pelaku bisa jadi opsi agar lebih efektif konsekuensi yang ditanggung pelaku harus sesuai dengan apa yang ia lakukan dan bersifat proporsional. Hal ini guna mencegah pelaku melakukan hal serupa di kemudian hari 

Yang tidak kalah penting adalah ajarkan pelaku untuk berani meminta maaf dan melakukan rekonsiliasi. Permintaan maaf dapat dilakukan secara lisan, tulisan dan diikuti dengan pertanggungjawaban misalnya ibu dan bapak bisa meminta pelaku menjahit ulang kaos yang robek akibat dirusak pelaku 

Nah pihak lain yang perlu direspons dan sering luput dari intervensi adalah bystanders atau penonton. Bystanders acap kali tidak mengambil sikap saat melihat perundungan karena perasaan takut tidak memahami cara menolong korban atau merasa ada orang lain yang lebih memiliki kuasa untuk menghentikan tindakan tersebut. Padahal bystanders sangat berpotensi menjadi sekutu yang dapat mencegah dan merespon perundungan, lalu Bagaimana sikap kita terhadap bystanders perundungan?

Bystanders biasanya menjadi pihak yang melaporkan kejadian ke guru, maka hal yang pertama dilakukan adalah mengapresiasi laporannya.

Ibu bapak juga dapat menanyakan kondisinya, Apakah ia mengalami trauma akibat perundungan yang ia saksikan?

Selain itu ibu bapak juga dapat menanyakan kesediaannya untuk menjelaskan detail kejadian dan bersama-sama mendampingi korban 

Terakhir dan tidak kalah penting ibu dan bapak perlu senantiasa melakukan pengawasan secara berkala terhadap setiap pihak yang terlibat dalam perundungan, agar kita bisa melihat perkembangan dari masing-masing pihak meski tidak mudah.

Ibu Undung percaya Bapak Ibu pasti bisa

Link Video Silahkan Klik Disini