Salam dan bahagia ibu dan bapak guru.
Selamat datang kembali di modul penguatan literasi.
Apakah ibu dan bapak guru pernah merasa sangat hanyut dalam buku sehingga rasanya tidak ingin berhenti membacanya atau rasa tidak sabar ingin segera mengakhiri kegiatan dan membaca buku?
Yang pertama tentu karena bukunya pasti menarik, tapi bisa juga karena Suasananya yang nyaman dan mendukung sehingga kita rileks saat membaca. Yang jelas kita menikmati proses membacanya
Bukankah hal ini juga yang kita inginkan dari murid, membaca Karena menyenangkan. Baginya membaca dan menulis lebih banyak karena menikmati bukan karena disuruh oleh ibu atau bapak gurunya.
Tentunya ini bukan hal yang bisa ditumbuhkan secara instan Ini Membutuhkan kultur yang terus-menerus dibangun, salah satunya adalah membangun suasana yang menyenangkan bukan paksaan.
Caranya dengan menata lingkungan fisik
- Yang menarik minat
- Nyaman dan
- Menumbuhkan rasa ingin tahu
Sekarang Coba kita bandingkan dua ruangan kelas berikut ini
Jika ibu dan bapak guru adalah murid mana ruangan yang diinginkan untuk kelasnya atau kita bandingkan 2 lorong sekolah berikut manakah yang dapat menarik ketertarikan murid dan memicu rasa ingin tahu
Ibu dan bapak guru ada banyak sekali sarana-sarana di sekolah yang bisa kita manfaatkan menjadi lingkungan kaya teks dan menjadi alat bantu penguatan literasi pada murid.
Intinya kita bisa mengoptimalkan semua sarana rendah untuk penguatan literasi
Sekarang kita mulai dari penataan fisik ruangan kelas terlebih dahulu
1. Manfaatkan salah satu sudut kelas menjadi sudut baca kelas, gunakan untuk menyimpan koleksi buku yang ditata secara menarik untuk menumbuhkan minat baca murid, ajak murid untuk meminjamkan koleksi bukunya di rumah pada sudut baca kelas secara bergantian. Sebaiknya juga bukan buku pelajaran sehingga murid terpapar dengan banyak variasi jenis bacaan termasuk genre cerita atau berkolaborasi dengan sekolah tetangga untuk bertukar koleksi buku. Ibu dan bapak guru juga bisa berkolaborasi dengan komunitas untuk ketersediaan akses membaca.
2. Sediakan papan display untuk memajang karya-karya murid. Pastikan papan ini diperbarui dalam periode-periode tertentu, dari sini murid bisa belajar dari karya temannya
3. Kita juga bisa membuat papan buletin yang diisi dengan berbagai macam informasi.
Untuk fase A bisa diisi dengan kosakata-kosakata baru di minggu ini daftar nama anggota kelas, poster abjad, dan hal lain yang membantu murid mengenal huruf dan kata
Sedangkan untuk fase B bisa diisi dengan informasi-informasi yang disesuaikan dengan minat murid dan hobinya seperti grup musik, games, makanan, dan lain-lain. Bisa juga dengan mengajak murid menuliskan emosi positifnya di papan buletin
Guru juga bisa menyiapkan artikel yang berkaitan dengan minat murid. Papan ini juga dapat digunakan sebagai petunjuk belajar atau inboard yaitu rangkuman atau poster untuk mengingatkan murid mengenai materi yang sudah dipelajari. Papan petunjuk ini dapat membantu guru dalam mengatur kelas diferensiasi nantinya kulit yang mampu diarahkan untuk belajar mandiri dari papan petunjuk, sehingga memberikan waktu pada guru untuk intervensi ke murid yang membutuhkan
4. Selanjutnya menata kelas dengan membuat pohon buku yang berisi daftar buku yang dibaca murid dan guru, ditempelkan dalam kertas berbentuk lembar daun atau bunga pada fase A dapat diisi dengan buku-buku yang guru bacakan lembar daun hanya diisi judul penulis dan ilustrator
Pada fase B murid menulis sendiri informasinya ditambah dengan hal yang mereka sukai dari buku tersebut
Sedangkan pada fase C murid bisa juga menuliskan hal baru yang mereka pelajari dari buku ini. Ada juga penataan lainnya yang berkaitan dengan informasi kelas. Ide-ide penataan tersebut akan menjadikan lingkungan kelas kita yang kaya akan teks dan bisa menumbuhkan budaya membaca tanpa paksaan namun bisa saja ada murid yang mudah teralihkan fokusnya dengan rangsangan visual yang terlalu banyak, kita bisa memfasilitasinya di area depan kelas sehingga murid dapat berkonsentrasi dengan lebih baik
Yang kedua adalah penataan perpustakaan fasilitas ini selain membantu menumbuhkan minat baca juga akan membantu menumbuhkan kemandirian murid dalam belajar. Guru bisa memberikan pengalaman belajar dimana murid mencari informasi secara mandiri sehingga murid terbiasa untuk datang ke perpustakaan.
Penataan fisik pada perpustakaan dapat berupa:
1. Pengaturan rak buku.
Atur buku berdasarkan tema untuk memudahkan murid mencari mendasarkan minat atau kebutuhannya. Sediakanlah khusus untuk memajang koleksi buku-buku baru atau rak tematik yang diganti perbulannya misal tema luar angkasa di bulan Februari, bulan dimana Rover ke empat mendarat di Mars.
2. Perpustakaan juga dapat memiliki papan display yang bisa diisi:
- Kata-kata mutiara
- Rekomendasi buku bulan ini yang melibatkan guru dan murid untuk mengisinya atau
- Poster buku.
Ajaklah murid yang suka menggambar untuk membuat poster buku rekomendasi dan lain sebagainya. Area penataan lingkungan kaya teks juga bisa dioptimalkan di area lain di sekolah seperti
- Membuat sudut membaca di dekat gerbang sekolah.
Murid yang sedang menunggu dijemput oleh orangtuanya, dapat menunggu sambil membaca buku menyenangkan bukan Gerbang sekolah juga bisa dihiasi dengan visi misi sekolah ucapan selamat datang serta poster profil murid sekolah.
- UKS bisa menjadi sarana informasi tentang gaya hidup sehat dan kebersihan diri UKS bisa dihiasi dengan poster kampanye atau peribahasa yang berkaitan dengan hidup sehat
Pengelola UKS bisa menyediakan poster informasi yang sedang trend atau berkaitan dengan murid SD seperti informasi tentang virus, pertumbuhan tulang, poster tubuh dan sebagainya.
- Begitu juga dengan Kantin Sekolah hiasi kantin dengan kampanye-kampanye pilih gizi kebersihan makanan etika makan dan lain sebagainya.
Kampanye ini juga perlu didukung dengan program kantin sehat dari sekolah. Untuk menyelaraskan kampanye pada poster dan kondisinya nyata yang dilihat murid
- Taman atau kebun sekolah bisa menjadi perpustakaan hidup bagi murid.
Berikan label jenis tanaman untuk menambah pengetahuan mereka
- Lorong sekolah yang kosong, dapat diisi dengan papan pengumuman yang memuat kegiatan-kegiatan sekolah informasi lomba, prestasi dan lain sebagainya,
- Bahkan dinding-dinding pada lorong dapat dimanfaatkan sebagai sarana informasi yang menarik. Kampanye atau himbauan juga bisa tersebar di berbagai tempat di sekolah
Menata lingkungan fisik kaya teks di sekolah merupakan ide tanpa batas. Setiap area bisa dimanfaatkan untuk mendukung budaya literasi bahkan anak tangga sekalipun.
Penataan fisik ini Tentunya perlu terintegrasi dengan aktivitas literasinya. Jika tidak maka hanya menjadi sekadar pajangan, padahal tujuan penataan fisik ini adalah untuk menghadirkan lingkungan yang nyaman dan mendukung budaya literasi. Jadi agar efektif harus diikuti dengan aktivitas literasinya.
Sehingga murid-murid kita menikmati proses membaca dan menulis dan tumbuh menjadi generasi yang memiliki kecakapan literasi dan pembaca sepanjang hayatnya
Jadi penataan fisik seperti apa yang akan Ibu dan Bapak lakukan di sekolah?
Apa kaitan penataan fisik tersebut dengan aktivitas secara silakan dilakukan
Selamat belajar dan mencoba bapak dan ibu guru hebat
Salam dan bahagia
Link Video Silahkan Klik Disini
Link