P5 Ver 2.0 - Pelibatan murid dalam projek SMP - SMA/K


P5 Ver 2.0 - Pelibatan murid dalam projek SMP - SMA/K

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru, pada video-video sebelumnya ibu dan bapak telah banyak belajar tentang aneka strategi dalam rancang kegiatan berbentuk Project, nah tentunya ibu dan bapak guru telah mengetahui bahwa salah satu faktor penting dalam berproyek di kelas adalah memberikan ruang bagi murid untuk terlibat secara penuh.

Sejauhmana murid dapat terlibat? serta Bagaimana cara guru memberikan ruang tersebut?

Mari kita simak video ini 

Untuk dapat menumbuhkan ketenangan belajar seseorang perlu mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.

Guru bertugas untuk menghadirkan pengalaman tersebut, memberikan ruang untuk berkolaborasi dan berkontribusi adalah salah satu cara yang dapat ibu dan bapak guru lakukan. Dengan begitu murid akan merasa didengar, dihargai, dan diapresiasi. 

Tugas sekolah atau Project tidak hanya dimaknai sebatas kewajiban yang harus dipenuhi melainkan sebagai ruang untuk berkembang, berproses, dan mengaktualisasikan diri. 

Nah dalam video kali ini kita akan berkunjung ke SMP Kenanga untuk belajar lebih jauh mengenai pelibatan murid dalam Project..

Kelas 9 SMP Kenanga memilih tema kearifan lokal sebagai fokus pembahasan paruh semester ini.

Mari kita ikuti proses berproyek yang dilakukan Pak Samuel guru kelas 9 SMP Kenanga bersama murid-muridnya.

Melibatkan murid dapat dilakukan mulai dari awal Project, bahkan saat ibu dan bapak guru masih merencanakan proyek yang hendak dibuat.

Sebagai fasilitator pembelajaran ibu dan bapak guru dapat memulai pelaksanaan proyek dengan mengajak murid melihat situasi nyata yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini dapat memancing perhatian dan keterlibatan murid sejak pertama kali Project digulirkan.

Pada tahap awal ini ada dua strategi yang dilakukan oleh Pak Samuel 

1. Pertama, Pak Samuel mengajukan pertanyaan pemantik.

Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan yang dapat memancing ketertarikan dan rasa ingin tahu murid.  Pertanyaan ini mendorong murid untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut atau melakukan proses inkuiri untuk menjawabnya. Oleh karena itu pertanyaan pemantik harus berbentuk pertanyaan terbuka, (Open ended question) yang memiliki kemungkinan jawaban yang luas, dan tidak tersedia begitu saja dalam buku atau internet.

Beberapa contoh pertanyaan pemantik yang diajukan Pak Samuel adalah

1. Menurutmu, apakah kearifan lokal daerah masih perlu dipertahankan di tengah perkembangan dunia yang sudah semakin maju dan modern? Mengapa? 

2. Menurutmu, apa saja kearifan lokal daerah yang perlu dilestarikan?

3. Menurutmu, sejauh mana peran generasi muda dalam melestarikan kearifan lokal daerah?

2. Strategi yang kedua adalah memulai diskusi dengan permasalahan autentik. 
Permasalahan autentik adalah permasalahan nyata yang dialami oleh murid dalam kehidupan sehari-hari guru menyajikan permasalahan tersebut kedalam kelas melalui paparan informasi dari berbagai media mengundang narasumber atau mengajak murid langsung mengamati di lapangan.

Pak Samuel telah menyiapkan beberapa artikel dan video dari internet sebagai bahan diskusi benang merah dari seluruh informasi yang disiapkan Pak Samuel tentunya bertema kearifan lokal dan modernisasi.

Ibu dan bapak guru kunci dari implementasi kegiatan Project adalah keterlibatan belajar murid dalam proses pembelajaran.

Sebagai fasilitator guru diharapkan dapat kreatif menemukan strategi untuk meningkatkan pasti belajar seluruh murid Selama berproyek.

Ada empat hal yang dilakukan Pak Samuel untuk mendorong murid-muridnya agar mau dan mampu lebih terlibat dalam berproyek

1. Membangun ikatan dengan murid.
Sebagai fasilitator pembelajaran, Pak Samuel membangun kedekatan dengan memposisikan diri sebagai teman belajar bagi para muridnya. Tujuannya agar dapat lebih memahami mereka, sehingga Kemudian beliau akan mampu menemukan cara yang efektif untuk meningkatkan partisipasi belajar murid-muridnya.
Di sisi lain murid yang merasa dipahami akan menumbuhkan rasa keterikatan dan kepemilikan yang tinggi terhadap proses belajar yang sedang dijalani 

2. Memberikan tantangan secara bertahap 
Pak Samuel memecah tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh tiap murid sekaligus menyesuaikan tingkat kesulitan dari aneka tahapan tersebut misal nya untuk murid yang masih membutuhkan bantuan dalam proses perencanaan maka Pak Samuel membekali murid tersebut dengan sebuah daftar catatan pengingat berbentuk cek, Sedangkan untuk murid yang sudah lebih mandiri Pak Samuel cukup memberikan instruksi awal saja. modifikasi intervensi semacam ini ditujukan agar para murid dapat merasakan keberhasilan. keberhasilan kecil sehingga mereka merasa mampu dan percaya diri

3.Memelihara rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu adalah bahan bakar utama untuk menjaga konsistensi keterlibatan murid dalam proses pembelajaran. Namun jangan lupa ibu dan bapak guru perlu memiliki dan memunculkan rasa ingin tahu ini terlebih dahulu pada diri sendiri. Pak Samuel juga memiliki ketertarikan dan keingintahuan yang sama mengenai aneka kearifan lokal daerah dan kaitannya dengan modernisasi. Hal itu terlihat dari antusiasme nya saat membawakan diskusi dan mencari informasi menanggapi pertanyaan dan komentar murid serta tentunya pengetahuannya yang mendalam tentang topik tersebut 

4. Strategi terakhir adalah melakukan refleksi secara berkala .
Kegiatan refleksi adalah aktivitas penting yang diperlukan untuk mengendapkan proses belajar yang sedang dilakukan guru dapat melakukan kegiatan refleksi secara berkala. Bentuknya dapat berupa dialog verbal atau secara tertulis bisa dilakukan secara individu atau bersama-sama dalam kelompok. Saat melakukan refleksi Pak Samuel kerap meluangkan waktu dan usaha untuk memberikan umpan balik yang bermakna bagi para muridnya.  Salah satu cara yang biasanya dilakukan oleh Pak Samuel adalah menggali pemahaman murid akan situasi yang sedang mereka hadapi lalu memberikan saran yang konstruktif untuk mengatasi situasi tersebut. Budaya yang positif dalam sebuah satuan pendidikan tampak pada aktivitas sehari-hari dijalankan secara alami, tulus, serta muncul pada seluruh anggota sekolah.

Hal itu dapat terjadi apabila budaya tersebut diwujudkan dalam sebuah nilai tidak dihadirkan sebagai sebuah instruksi, namun sebagai sebuah pembiasaan yang rutin dilakukan dalam keseharian.

Apa saja contoh nilai kerja positif yang perlu kita teruskan kepada para murid kita?

  • Kemampuan mengatur waktu, mengolah dan menindaklanjuti umpan balik membangun inisiatif, memilih tantangan, dan mengevaluasi diri secara berkesinambungan.
  • Memiliki kebanggaan terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
  • Memahami jika ada satu cara kerja atau jawaban benar dalam mengerjakan projek dan meyakini jika proses belajar tidak kalah penting dari produk atau hasil akhir.
  • Berani melakukan kesalahan, dan belajar dari kesalahan tersebut.
Saat berdiskusi dan berefleksi bersama mereka Pak Samuel juga berupaya memahami murid memberikan umpan balik yang objektif sehingga dapat memberikan tantangan lanjutan yang sesuai 

Nah ibu dan bapak guru, kegiatan Project yang sudah berjalan melalui berbagai rangkaian aktivitas perlu diakhiri dengan sesuatu yang tidak kalah bermakna 

Ada dua strategi yang dapat ibu dan bapak guru lakukan sebagai penutup Project:

Strategi yang pertama adalah merancang perayaan belajar.
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci tentang perayaan belajar, silakan ibu dan bapak guru merujuk ke video berjudul 

"Perayaan Hasil belajar Projek"

Strategi selanjutnya adalah melakukan refleksi tindak lanjut.
Kegiatan ini sebaiknya membahas kembali aneka tindakan yang sudah dilakukan dan bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan setelah Project selesai. Saat melakukan refleksi tindak lanjut Pak Samuel mengajukan beberapa pertanyaan stimulan seperti:

1. Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari projek ini? Apa saja buktinya?

2. Apa saja tantangan yang saya alami?

3. Bagaimana cara saya menghadapinya?

4. Apa yang akan saya lakukan berbeda agar bisa lebih optimal mengikuti kegiatan projek selanjutnya?

5. Apa kemampuan atau keterampilan baru yang berhasil saya kembangkan?

Ibu dan bapak guru kita telah belajar banyak sekali dari Pak Samuel dan SMP Kenanga mengenai pelibatan murid dalam proses berproyek.

Mudah-mudahan kini ibu dan bapak semakin siap dan bersemangat untuk berproyek bersama murid sekaligus berkolaborasi bersama para rekan guru di sekolah Ibu dan bapak guru sekalian.

Salam dan bahagia

"Berikanlah pengalaman belajar yang bermakna dengan membuka ruang kolaborasi dan ajak murid untuk berkontribusi sesuai kapasitasnya, sehingga murid merasa memiliki dan terlibat penuh dalam kegiatan projeknya"

Link Video Silahkan Klik Disini

Link