P3 - Elemen Menghasilkan Gagasan yang Orisinal


P3 - Elemen Menghasilkan Gagasan yang Orisinal

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru 

Pada video kali ini kita akan membahas elemen pertama dari dimensi kreatif yaitu elemen menghasilkan gagasan yang orisinal 

Elemen ini berkaitan dengan dimensi bernalar kritis, tepatnya pada kemampuan murid untuk mengajukan pertanyaan,  mengidentifikasi, mengklarifikasi mengolah informasi, dan gagasan.

Apakah gagasan atau ide yang paling berkesan yang pernah diutarakan murid ibu bapak di kelas? atau sebaliknya justru murid menghadapi kesulitan jika diminta mengeluarkan ide-ide baru 

Jika iya kira-kira mengapa ya Ibu dan Bapak?

Dalam berkreasi secara orisinil ternyata dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko stimulus seperti apa yang sudah kita berikan agar murid berani mengambil risiko dalam berkreasi dimensi kreatif menumbuhkan gagasan atau ide orisinal dari murid baik gagasan sederhana sampai dengan yang kompleks 

Perkembangan ini berkaitan dengan perasaan emosi pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan murid sepanjang hidupnya 

Kemampuan berpikir kreatif membuat pelajar Indonesia mampu mengklasifikasi dan mempertanyakan banyak hal diantaranya:

  • Melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, 
  • Menghubungkan gagasan-gagasan yang ada 
  • Mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan dan 
  • Memunculkan berbagai alternatif penyelesaian 

Elemen ini mengembangkan kemampuan murid menghasilkan gagasan untuk mengekspresikan pikiran dan atau perasaannya 

Mari kita simak alur perkembangan elemen ini dalam setiap jenjang dan contoh pembelajarannya di dalam kelas 

Pada jenjang PAUD anak diharapkan dapat Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide sederhana imajinatif dan bermakna agar bisa menghasilkan gagasan 

Murid perlu diberikan ruang berkreasi selain balok, Barang bekas apa saja yang bisa kita gunakan kembali 

Pakai kaleng Bu kalau saya punya banyak bekas susu kira-kira bisa dibuat jadi apa ya kaleng susu dus bekas dan bungkus makanan, jadi menara Bu caranya bagaimana tumpuk keatas biar tinggi 

Gagasan membuat menara dari barang bekas muncul Karena Guru memberikan ruang berimajinasi 

Jika guru Sudah menentukan karya apa yang akan dibuat dan cara membuatnya maka murid tidak mendapat stimulus untuk berfikir Kreatif

Cara ini bisa ibu dan bapak terapkan dalam semua jenjang dengan menyesuaikan fase murid 

Pada akhir jenjang SD, murid diharapkan mampu mengembangkan gagasan yang dimiliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif misalnya saat pembelajaran bahasa Indonesia murid belajar mengambil nilai nilai dari puisi yang dibacanya. Murid kemudian mendapatkan gagasan bahwa puisi bisa dipakai sebagai media bercerita. Gagasan tersebut kemudian murid kembangkan untuk hal yang lain 

Saat diberikan tugas IPS untuk menceritakan budaya di daerahnya murid pun menggunakan puisi sebagai medianya gagasan tersebut bisa distimulasi karena murid diberikan kebebasan dalam mengekspresikan Tugasnya di sekolah 

Cara ini bisa ibu dan bapak terapkan juga dalam jenjang yang lain 

Pada jenjang SMP murid diharapkan dapat menghubungkan gagasan yang dimiliki dengan informasi atau gagasan baru kemudian mampu menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif 

Misalnya saat pembelajaran IPS guru dan murid mendiskusikan permasalahan banjir di daerahnya saat musim penghujan datang 

Murid kemudian diajak melakukan penelusuran cara-cara pencegahan banjir yang dilakukan daerah lain, kemudian guru memberikan ruang untuk mendiskusikan solusi banjir di daerahnya 

Hasilnya murid pun diminta menghasilkan gagasan baru tentang cara mencegah banjir yang sesuai dengan kondisi daerahnya 

Gagasan ini dapat dikembangkan secara imajinatif menjadi sebuah karya infografis model tiga dimensi, video dan lain-lain sesuai minat murid 

Pada contoh ini guru mengajak murid mengeksplorasi gagasan yang sudah ada untuk dikembangkan dan dikombinasikan menjadi gagasan baru 

Pada jenjang SMA atau SMK murid diharapkan  mampu menghasilkan gagasan yang beragam serta memikirkan segala resikonya 

murid mampu mempertimbangkan dari berbagai perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasan tersebut direalisasikan 

Contohnya murid mempelajari perubahan sosial akibat kecanduan gawai di lingkungan sekolah 

Pada pelajaran sosiologi murid menyimpulkan bahwa salah satu dampaknya adalah kurangnya interaksi sosial saat jam istirahat serta Mereka cenderung kurang bergerak karena sibuk dengan gawai nya 

Dari kesimpulan ini murid kemudian mengusulkan ada gerakan hari tanpa gawai dihari itu murid dan guru bisa melakukan berbagai aktivitas bersama yang tidak menggunakan gawe seperti bermain basket board game diskusi buku dan lain-lain 

Sebelum gagasan ini dieksekusi murid diajak mempertimbangkan gagasannya dari berbagai perspektif misalnya dari sisi peraturan sekolah dari perspektif para guru juga dari minat teman-temannya yang beragam. ada jenjang ini murid dapat dilatih memberikan Gagasan yang tidak hanya berdampak pada dirinya tapi juga lingkungannya sehingga kita bisa memantik mereka berfikir tentang gagasannya dari berbagai perspektif 

Kegiatan ini juga akan menguatkan dimensi berkebhinekaan Global mereka termasuk ketika Murid memiliki gagasan tentang rencana masa depannya kita bisa mengajak mereka untuk memikirkan resiko bagi dirinya keluarga dan hal lainnya 

Contoh-contoh pembelajaran pada semua jenjang tadi semuanya memiliki kesamaan yaitu murid diberikan ruang bereksplorasi dengan idenya sendiri. Hindari mengarahkan murid untuk menghasilkan tugas yang seragam kita bisa menetapkan kriteria sesuai kompetensi capaian pembelajaran dan level kognitifnya namun dengan tetap memberikan keleluasaan untuk murid mengembangkan tugas dengan caranya sendiri 

Saat murid mengalami kesulitan kita berperan sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan agar murid bisa menghasilkan gagasan misalnya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan pengalaman atau pengetahuan murid dengan begitu murid dapat menghasilkan Gagasan dan hasil belajar yang beragam sesuai dengan kreativitas dan minatnya masing-masing pada akhirnya stimulus tidak lagi datang hanya dari guru tapi juga dari teman-temannya 

Pelajar Indonesia yang kreatif adalah pelajar yang mampu menggunakan imajinasi dan pengalamannya dalam berkreasi mulai dari berkreasi untuk mengembangkan diri menemukan kebahagiaan hingga memecahkan berbagai persoalan 

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia 

Link Video Silahkan klik disini

Link