Memahami Murid - Ragam Strategi Pemetaan Murid

Memahami Murid - Ragam Strategi Pemetaan Murid

Salam dan bahagia ibu dan bapak guru 

Selamat datang kembali di modul memahami murid 

Kali ini kita akan bersama-sama membahas materi tentang bagaimana membuat strategi dalam pemetaan murid di kelas Sehingga nantinya kita lebih mudah dalam mengimplementasikan pembelajaran yang lebih efektif

Ibu dan bapak guru sekalian, sebagai pendidik dan pembelajar kita mengetahui bahwa tiap murid itu unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda karena itu pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan murid yang beragam 

Sebagai gambaran Mari kita saksikan diskusi antar guru kelas 9 yaitu bu Wati guru matematika Pak Togar guru olahraga dan Bu Kristin guru Sejarah di ruang guru 

"pak jadi begini salah satu murid di kelas saya ada yang bikin saya pusing nih" 

"Memangnya kenapa Bu sampai bikin pusing begitu"

"Salah satu murid saya Si Agus saat pelajaran matematika, ia jarang sekali mengerjakan tugasnya, ia lebih sibuk mengajak ngobrol teman sebangkunya Selain itu dia sepertinya belum siap untuk menerima materi berikutnya karena dilihat dari hasil belajar sebelumnya masih di bawah ekspektasi misal kemarin saat tugas operasi bilangan berpangkat dari 20 soal Ia hanya mengerjakan 6 soal saja ternyata ia belum memahami betul konsep operasi bilangan berpangkat" 

"Bu Wati, Bukannya saya membela Agus ya kalau saat olahraga Agus ini termasuk anak yang aktif dia juga selalu memperhatikan Ketika saya sedang menjelaskan sebuah teknik dasar menembak Bahkan dia dapat menjelaskan ulang teknik dasar tersebut melalui tugas video tutorial" 

"Kalau di pelajaran sejarah, juga dia jago sekali waktu saya kasih tantangan bermain peran. Agus dapat memerankan pedagang Eropa pada cerita sejarah jalur rempah Iya bahkan melakukan riset dengan serius. Jika dilihat dari dialognya yang detail dan cukup enjoy dalam memeragakannya kalau dilihat dari cerita Pak Togar Agus suka dengan aktivitas fisik, Buktinya dia senang dengan mata pelajaran PJOK dan kegiatan bermain peran cuma saya bingung sama Monica ya sering melamun kalau saya jelaskan materi terlalu panjang apalagi secara lisan entah kemana pikirannya 

Nah kalau soal Agus bisa jadi memang dia senang pembelajaran yang sifatnya ada hubungannya dengan aktivitas fisik, kalau mau Monika di kelas saya cukup paham Mungkin karena saya sering menerangkan dengan gambar papan tulis 

Wah betul itu ada kemungkinan penjelasan saya bertele-tele dan membuatnya bosan memang saya kurang memberikan contoh yang mudah dan menarik baik dalam bentuk lisan maupun gambar bener juga ya Bu kalau begitu penting sekali ya mengetahui minat dan gaya mereka belajar Agar kita tahu kebutuhan tiap murid" 

"Betul Bu Wati, dengan berdiskusi seperti ini kita jadi tahu karakteristik setiap murid" 

Apa yang menarik dari cerita tadi, diskusi antar guru merupakan salah satu cara untuk menggali informasi kebutuhan setiap murid 

Guru dapat saling bertukar pikiran tentang Bagaimana strategi yang perlu dilakukan dalam memenuhi kebutuhan murid 

Alternatif lain yang dapat dilakukan guru juga dapat mengamati murid secara langsung, mengadakan pertemuan dengan orang tua atau melakukan survei atau angket sederhana hasil pengamatan guru dan hasil survei kepada murid kemudian dapat dipetakan dalam tabel seperti berikut 



contoh tabel ini memetakan murid berdasarkan 3 kategori 

  • pengetahuan awal 
  • minat dan 
  • profil belajar 

Dari tabel kebutuhan murid seperti itu kita bisa melihat banyak sekali yang melatarbelakangi perbedaan murid-murid di kelas. 

Marcie Nortlund dalam bukunya "differenciated instructions" menyebutkan bahwa semakin beragam karakter setiap murid harus semakin terstruktur pula proses pembelajarannya, dengan begitu semakin beragam kebutuhan murid kita harus membuatnya lebih terstruktur yaitu dengan cara melakukan pemetaan 

Bagaimana kita dapat memetakan kebutuhan murid 

Buatlah matriks untuk memudahkan pemetaan. Silahkan lihat contoh matriks hasil pemetaan ini 



Matriks pertama ini didasarkan pada minat murid dicontohkan dengan kegiatan ekstrakurikuler 

Jika dilihat dari matriks ini Agus terlihat tertarik dengan aktivitas fisik, Sedangkan kala tertarik dengan kegiatan yang berhubungan dengan literasi, Lalu Monica memiliki ketertarikan yang berhubungan dengan gambar 

Maka tidak salah jika di kelas bu Wati Agus adalah murid yang selalu aktif karena memiliki minat yang berhubungan dengan aktivitas fisik dalam hal ini bu Wati tidak dapat memberikan materi belajar ke Agus dengan pendekatan yang berkaitan dengan kegiatan fisik seperti mengukur volume bak kamar mandi mengukur luas papan tulis dan lain sebagainya 

Sedangkan kala dapat diberikan penugasan dalam bentuk literasi seperti cara menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks menca konsep prosedur dan lain sebagainya 

Sedangkan Monica yang memiliki hobi melukis lebih cocok melalui visual seperti gambar simbol atau bentuk visual lainnya 

Ibu dan bapak guru juga dapat mengembangkan pemetaan berdasarkan minat yang lain seperti hobi murid keinginan murid dan yang lain bisa dilihat pada tabel kebutuhan murid

Sekarang kita lihat contoh matriks berikutnya 


Pada matriks kedua Bu Kristen mencoba membuat pemetaan berdasarkan pengetahuan awal dalam tabel kebutuhan belajar. Bu Kristen mengambil contoh kriteria penilaian pengetahuan awal dalam pelajaran sejarah mengenai konsep dasar jalur rempah dan asal usul nenek moyang 

Dalam topik ini Agus menunjukkan telah mampu memahami konsep namun belum dapat menganalisa dimensi waktu Monica belum memahami konsep serta dimensi waktu sedangkan kala sudah memahami bahkan dapat menganalisis konsep serta dimensi waktunya 

Nah selain contoh tersebut ibu dan bapak guru dapat menggunakan kriteria lain misalnya 

1 Bagaimana sikap murid dalam menerima topik 

2 keterampilan murid dalam mengerjakan tugas 

3 pemahaman topik dan keterkaitannya dengan mata pelajaran lain 

Sekarang kita lihat matriks ketiga



matriks ketiga ini memetakan kebutuhan murid berdasarkan profil belajar dicontohkan dengan orientasi kelompok 

matriks tersebut membedakan murid yang nyaman belajar secara berkelompok dengan murid yang lebih nyaman belajar secara individu 

Agus dan kala terlihat lebih nyaman belajar secara kelompok, mungkin karena terbiasa bekerja secara tim seperti Agus yang terbiasa bergabung dengan tim sepak bola dan kala mengikuti klub bahasa, sedangkan Monica lebih nyaman bekerja secara individu karena mungkin terbiasa Mandiri seperti saat dia menikmati melukis 

Ibu dan Bapak juga dapat menanyakan langsung ke murid perihal kenyamanan ini Dengan begitu kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana mereka merasa nyaman saat belajar 

Ibu dan bapak guru juga bisa menggunakan contoh lain dalam pemetaan profil belajar misalnya preferensi kognitif yang melihat bagaimana tingkat kesulitan murid menerima materi baru,  memahami pertanyaan serta menjawab pertanyaan atau soal secara mandiri 

Bisa juga dengan pemetaan berdasarkan kedekatan rumah antar murid tujuannya agar lebih mudah ketika murid belajar kelompok di luar pembelajaran di sekolah 

Ibu dan bapak guru dari semua ilustrasi tadi kita jadi memahami Bagaimana strategi pemetaan murid berdasarkan ketertarikan kesiapan belajar dan profil belajar murid 

Mari ibu dan bapak guru kita implementasikan dalam kelas masing-masing ini penting agar kita dapat mengidentifikasi kebutuhan murid kita di kelas dengan itu kita dapat melakukan proses pembelajaran secara terstruktur serta menjadikan pembelajaran di kelas kita menjadi lebih efektif 

Selamat belajar ibu dan bapak guru hebat salam dan bahagia

Link Video Silahkan klik disini

Link